REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua KONI Jawa Timur (Jatim), Erlangga Satriagung menyatakan, pihaknya akan memulangkan 35 atlet yang sedang melaksanakan pemusatan latihan di China, untuk persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua. Para atlet yang menjalani pemusatan latihan di Negeri Tirai Bambu itu terdiri dari atlet pada cabang olahraga (cabor) wushu, loncat indah, selam, dan senam.
"Ya ini Bu Gubernur perintahkan untuk menarik semua, dan Alhamdulillah tadi pagi sudah ada yang landing," kata Erlanggaa, Kamis (30/1).
Erlangga melanjutkan, atlet yang kembali dari China baru sekitar 22 orang. Maka dari itu, pihaknya akan terus berupaya mengembalikan sisa atlet yang masih berada di China, dari total 35 yang dikirim.
Erlangga menegaskan, pemulangan tersebut dilakukan karena ia tidak ingin ada atlet maupun pelatih yang terjangkit virus corona. "Jadi langkah cepat agar para atlet tidak terkepung di China karena kebijakan untuk menutup akses keluar masuk warga. Maka dari itu kami sedang berusaha memulangkan," ujar dia.
Erlangga menjelaskan, 22 atlet yang berhasil dipulangkan yakni dari cabor wushu, loncat indah, dan senam. Sementara, lanjut dia, 13 atlet lainnya yakni dari cabor selam masih tertahan di Cina. Rinciannya, lima atlet berada di Sanmen, dan 8 sisanya berada di Shanghai.
"Masih ada 13 dari selam yang masih di China. Dari 13 itu, ada delapan yang sudah sampai Shanghai, tapi tertahan karena penerbangan dari Shanghai ke Guangzhou itu ditutup. Akhirnya cari tiket lagi melalui Hong Kong baru ke Jakarta atau langsung Surabaya," ujar Erlangga.
Erlangga mengatakan, kendala pemulangan para atlet tersebut karena susahnya mencari tiket. Dari 22 atlet yang telah tiba di Surabaya, ia menyatakan, semuanya dalam kondisi baik. Hal tersebut berdasar pantauan screening yang dilakukan di tempat pemusatan latihan maupun di bandara.
Bahkan, setelah tiba, para atlet dan pelatih tidak diperbolehkan langsung pulang ke rumah. Rombongan langsung dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk pemeriksaan intensif. "Kami juga meminta ke atlet untuk menaati semua prosedur dari rumah sakit. Kalau mereka disuruh karantina beberapa hari ya harus diikuti biar dipastikan tidak ada hal yang tidak diinginkan," kata Erlangga.
Erlangga menambahkan, akan mencoba mencarikan tempat lain untuk pemusatan latihan. Karena, kata dia, kondisi China yang tidak memungkinkan. Ia menegaskan, untuk mendatangkan pelatih dari China juga tidak memungkinkan karena khawatir malah menjadi sumber virus corona di Jatim.