Kamis 30 Jan 2020 17:00 WIB

Pemenuhan Hak Palestina Jadi Solusi Penyelesaian Konflik

Maroko isyaratkan konflik Israel-Palestina harus diselesaikan lewat solusi yang adil

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Aksi di des Nations di depan markas besar PBB di Eropa, di Jenewa, Swiss. Pemenuhan hak Palestina jadi solusi penyelesaian konflik. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/MARTIAL TREZZINI
Aksi di des Nations di depan markas besar PBB di Eropa, di Jenewa, Swiss. Pemenuhan hak Palestina jadi solusi penyelesaian konflik. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Kuwait dan Maroko turut merespons rencana perdamaian Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Palestina, yang baru saja diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Rencana itu menuai kecaman dari Palestina karena dianggap membela dan mengamankan kepentingan politik Israel.

Maroko mengisyaratkan konflik Israel-Palestina harus diselesaikan melalui solusi yang adil atau tak hanya memihak pada kepentingan Israel. "Selagi mengakui upaya AS untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina, Maroko menemukan bahwa solusinya harus memenuhi hak-hak sah rakyat Palestina," kata Kementerian Luar Negeri Maroko dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/1).

Baca Juga

Maroko enggan berkomentar banyak mengenai rencana perdamaian yang disusun Trump. Ia hanya mengatakan akan mempelajarinya dengan sangat teliti.

Kuwait menilai permasalahan Israel-Palestina harus ditangani dengan resolusi internasional yang relevan. "Solusi yang adil dan komprehensif untuk masalah Palestina hanya dapat dicapai melalui kepatuhan terhadap resolusi legitimasi internasional yang relevan dan kerangka acuan yang ditetapkan oleh komunitas internasional. Terutama negara (Palestina) yang merdeka dan berdaulat pada perbatasan 4 Juni 1967 dengan ibu kotanya Yerusalem Timur," kata Kementerian Luar Negeri Kuwait.