Kamis 30 Jan 2020 19:02 WIB

Kemenhub Pastikan Pemindai Suhu Tubuh Ada di Bandara

Delapan bandara internasional di Indonesia sudah dilengkapi pemindai suhu tubuh

Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (22/1/2020).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (22/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan delapan bandara internasional sudah terpasang pemindai suhu tubuh (thermal scanner). Pemasangan thermal scanner  dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

“Delapan bandara internasional semuanya dilengkapi thermal scanner untuk mengetahui suhu penumpang,” kata Direktur Keamanan Penerbangan Kemenhub Mohammad Alwi di Jakarta, Kamis (30/1).

Baca Juga

Alwi juga mengatakan pihaknya memungkinkan membawa alat pengukur suhu tubuh tersebut ke dalam pesawat dan pilot akan berkoordinasi apabila ada penumpang yang terindikasi demam agar dipisahkan dengan penumpang lainnya saat mendarat.

“Tata cara langkah-langkah seperti apa sudah dijelaskan jika pesawat itu ada penumpang yang menggigil panas, Pilot in Command-nya sudah langsung otomatis berkomunikasi dengan Air Traffic Controller, sehingga pesawat itu ditempatkan tersendiri, tidak campur,” katanya.

Apabila ada diperlukan untuk penyemprotan pesawat dengan cairan disinfektan, Alwi mengatakan hal itu memungkinkan apabila sudah sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan sipil (CASR).

Terkait larangan terbang, dia mengatakan saat ini belum ada perluasan larangan terbang dan saat ini larangan terbang baru diberlakukan dari dan ke Wuhan, China. Alwi mengatakan seluruh regulasi penerbangan 90 persen sesuai dengan aturan Asosiasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), jadi semua sudah sesuai prosedur.

“Kami juga mengikuti Kementerian Luar Negeri, jadi untuk kebijakan dan keputusan yang diambil kami mengacu ke sana,” katanya.

Dia menyebutkan Warga China yang ada di Indonesia sebanyak 2,17 juta baik yang tinggal menetap maupun kunjungan sementara. Sementara itu, Warga Negara Indonesia (WNI) di Provinsi Hubei sebanyak 243 orang.

Sementara itu, Kemenkes Siapkan Karantina untuk WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Anung Sugihantono mengatakan pihaknya menyiapkan sejumlah opsional mengenai evakuasi WNI dari Wuhan, salah satunya adalah tempat untuk karantina.

Dia menyebut, penanganan terhadap WNI dari Wuhan bisa berbeda-beda tergantung pada waktu pemulangannya. Dalam hal ini, Kemenkes berkoordinasi dengan lembaga terkait.

"Evakuasi itu adalah sebuah opsi yang sedang dipikirkan, sedang disiapkan oleh pemerintah Indonesia sejalan dengan perkembangan-perkembangan yang ada di Wuhan dan kebijakan dari pemerintah China," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement