Kamis 30 Jan 2020 20:07 WIB

Dinkes Kepri: 10 Warga Wuhan tidak Terinfeksi Virus Corona

Kesepuluh warga Wuhan yang sempat berada di Kepri telah kembali ke negaranya.

Personel Biddokes Polda Kepri bersama petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pengecekan thermoscan di terminal kedatangan Pelabuhan Internasional Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (27/1). (ilustrasi)
Foto: Antara/M N Kanwa
Personel Biddokes Polda Kepri bersama petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pengecekan thermoscan di terminal kedatangan Pelabuhan Internasional Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (27/1). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menyatakan 10 orang warga Wuhan yang sebelumnya dicurigai terinfeksi virus Corona telah dipulangkan ke negaranya. Mereka semua dinyatakan negatif terinfeksi virus Corona.

"Sudah diperiksa secara intensif, ternyata hanya demam biasa, bukan karena virus Corona. Mereka sudah pulang ke negaranya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Kamis (29/1).

Baca Juga

Sementara seorang warga Batam, yang dicurigai terinfeksi virus Corona masih menjalani pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Embung Fatimah, Batam. Pihak rumah sakit telah membawa sampel darah dari tubuh pasien tersebut ke laboraturium di Jakarta.

"Kemarin baru dirawat di ruang isolasi, tetapi masih dicurigai. Mudah-mudahan tidak apa-apa," katanya.

Tjetjep menyesalkan informasi terkait pasien tersebut terlalu maju di media sosial maupun sejumlah pemberitaan. Bahkan, informasi yang menyebar dapat menimbulkan kekacauan karena menimbulkan rasa takut yang berlebihan.

Ia menyontohkan, anggota keluarga bisa diasingkan oleh keluarganya hanya karena mengalami batuk, sesak nafas dan demam tinggi. Padahal, belum tentu anggota keluarga tersebut terinfeksi virus Corona.

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa sampai sekarang belum ditemukan warga yang terinfeksi virus Corona di Kepri," ucapnya.

Ia mengatakan ciri-ciri orang yang terinfeksi virus Corona hampir sama dengan asma, TBC dan gangguan pernafasan lainnya. Karena itu, warga diharapkan tidak panik menghadapi permasalahan ini.

Meski demikian, warga perlu mendukung upaya tenaga kesehatan mengantisipasi penularan virus itu yaitu segera bawa penderita yang mengalami sesak nafas, batuk dan demam tinggi ke rumah sakit.

"Percayakan kepada kami dan petugas dari berbagai instansi dalam menangani permasalahan. Jangan panik, tetapi tetap harus waspada," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement