Kamis 30 Jan 2020 21:35 WIB

Mahasiswa Indonesia Menanti Proses Evakuasi dari Wuhan

Para mahasiswa di Wuhan berusaha membunuh bosan dengan beragam aktivitas

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Para mahasiswa di Wuhan berusaha membunuh bosan dengan beragam aktivitas. Ilustrasi.
Foto: Chinatopix via AP
Para mahasiswa di Wuhan berusaha membunuh bosan dengan beragam aktivitas. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Ketenangan masih menyelimuti asrama mahasiswa Central China Normal University (CCNU) di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Kamis (30/1). Sepekan telah berlalu sejak kota tersebut diisolasi akibat wabah virus korona (2019-nCov).

CCNU telah mengimbau seluruh mahasiswanya untuk sebisa mungkin tetap berada di asrama. Mereka diperkenankan keluar ruangan jika memang ada kegiatan penting seperti berbelanja kebutuhan makanan dan lainnya.

Baca Juga

Selama di asrama, para mahasiswa akhirnya berusaha membunuh bosan dengan beragam aktivitas. Bermain gim, mengerjakan tesis, memasak, dan makan bersama adalah beberapa kegiatan yang biasa dilakukan, termasuk oleh mahasiswa asal Indonesia yang jumlahnya 60 orang. Sebelum diisolasi, beberapa mahasiswa Indonesia di CCNU telah pulang ke Tanah Air. 

Nur Mussyafak adalah salah satu mahasiswa Indonesia yang berkuliah di CCNU. Dia sedang mengambil program master untuk bidang linguistik.

Nur mengatakan hingga Kamis suasana Wuhan masih lengang. Jangankan malam, pagi pun sangat jarang warga yang hilir mudik di jalanan. "Transportasi masih ditutup," kata pria yang juga ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) cabang Wuhan kepada Republika.

Kendati demikian, Nur mengatakan stok makanan masih mencukupi. "Cukup untuk beberapa hari ke depan. Hingga sekarang belum berpengaruh pada logistik yang dibutuhkan teman-teman," ucapnya saat ditanya apalah pasokan makanan di sana masih memadai.

Menurut Nur, pada Rabu (29/1) mahasiswa Indonesia di Wuhan telah menerima bantuan dana dari KBRI. Dana itu pun telah dibelanjakan untuk kebutuhan mereka sehari-hari.

Dia mengungkapkan pihak CCNU tidak melakukan pemeriksaan kesehatan rutin pada para mahasiswanya. Namun mereka diberi termometer untuk mengukur suhu tubuh masing-masing secara berkala.

PPIT, kata Nur, mengapresiasi bantuan masker yang dikirim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Kami berharap bantuan masker tersebut segera sampai di tangan kami," ucapnya. 

Meskipun belum ada mahasiswa Indonesia yang terinfeksi virus Corona, Nur berharap akan ada proses evakuasi. "Kami telah dikonfirmasi oleh KBRI bahwa Ibu Menlu (Retno Marsudi) sudah membuka opsi evakuasi. Proses evakuasi diharapkan dapat berjalan dengan segera, lancar, dan baik," ujarnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui telah memerintahkan proses evakuasi WNI yang berada di Provinsi Hubei, termasuk Wuhan. "Tadi Bapak Presiden sudah memerintahkan agar evakuasi WNI di Provinsi Hubei dilakukan segera," kata Retno Marsudi pada Kamis.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Fajar Adriyanto mengungkapkan TNI AU menyiapkan dua pesawat Boeing 737 dan satu pesawat C130 Hercules untuk mengevakuasi WNI di Wuhan. "Kami menunggu perintah dari Mabes TNI atau dari Panglima TNI karena Mabes TNI akan berkoordinasi terus dengan Kemenlu," ucapnya.

Fajar mengatakan ketiga pesawat tersebut mampu menampung sebanyak 300 orang sekali jalan. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut TNI telah menyiapkan sejumlah sarana pendukung untuk evakuasi WNI di Wuhan. Selain pesawat, TNI turut menyediakan tenaga medis dan baju tahan virus.

Penyebaran virus Corona di Cina masih cukup masif. Saat ini terdapat 7.711 warga yang terinfeksi. Jumlah korban meninggal akibat virus itu pun bertambah menjadi 170 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement