REPUBLIKA.CO.ID, BANDAACEH -- Mahasiswa Aceh yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China bertambah satu orang. Sebelumnya dikabarkan 12 orang terjebak di kota terisolasi akibat virus corona.
"Betul bertambah, ada satu orang lagi Wuhan, dari 12 orang menjadi 13 orang," kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di Banda Aceh, Kamis (30/1).
Mahasiswa tersebut bernama Yuliannova Lestari yang berasal dari Kabupaten Aceh Tenggara. Mahasiswa itu dalam kondisi sehat dan bertahan di asrama mahasiswa setempat.
"Ini mungkin miskomunimasi saja, enggak ada masalah apa-apa, sehingga semalam sudah dapat alamatnya dan sudah bergabung mereka 13 orang itu," katanya.
Dia menyebutkan mahasiswa Aceh di China berjumlah 63 orang. Tercatat 37 orang di antaranya telah berada di Tanah Rencong, serta ditambah satu orang mahasiswa Aceh yang kuliah di Hong Kong bernama Zamzami.
Ia mengatakan lima orang dalam proses pemulangan ke Aceh, ada yang telah berada di Jakarta, serta yang akan melakukan perjalanan dari China ke Jakarta. Sedangkan 13 orang berada di Kota Wuhan dan delapan orang di sejumlah kota di China, selain Kota Wuhan.
"Kondisi mereka sehat, cuma karena daerah Wuhan sudah diblok, enggak bisa lagi keluar dan masuk. Kondisi mereka Insya Allah sehat," katanya.
Pemerintah Aceh juga sedang menghimpun informasi terkait data lengkap delapan mahasiswa Aceh yang berada di luar Kota Wuhan tersebut.
"Yang delapan ini sedang kami lacak data lengkap mereka ini. Kalau sudah ketemu, kami akan dialog seperti apa penangannnya nanti," katanya.