REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kesehatan Dunia atau WHO resmi menetapkan penyebaran virus Corona dengan status gawat darurat. Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman pun menegaskan keseriusan pemerintah dalam menangani mewabahnya virus Corona jenis baru yang berasal dari Wuhan, Cina ini.
“Kami sudah membaca. Kami sangat serius menangani semua ini artinya semua masukan dari pihak di seluruh dunia,” ujar Fadjroel di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Jumat (31/1).
Ia mengatakan, pemerintah juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak dan juga negara lain untuk menangani menyebarnya virus itu.
“Makanya kami juga kan selalu bekerja sama dengan pihak-pihak lain, negara lain dalam upaya mengatasi ini,” tambah dia.
Seperti diketahui, keputusan WHO untuk menetapkan status darurat penyebaran virus Corona ini lantaran virus tersebut terus menyebar ke berbagai negara di luar China.
“Alasan utama penetapan status ini bukan karena yang terjadi di China, namun yang telah terjadi di luar China,” kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir dari BBC.
WHO mengkhawatirkan penyebaran virus Corona di negara dengan sistem kesehatan yang masih lemah. Akibat mewabahnya virus ini, setidaknya 213 orang telah meninggal dunia di China, mayoritas berada di Provinsi Hubei, tempat virus jenis baru tersebut pertama kali muncul. Hampir sebanyak 10 ribu kasus pun juga telah muncul di negara tersebut.
WHO menyebut, sebanyak 98 kasus dari virus ini juga telah terdeteksi di 18 negara lainnya. Namun, hingga kini belum ada laporan adanya korban jiwa. Mayoritas warga yang terjangkit virus ini pernah melakukan perjalanan ke Kota Wuhan, Cina.