REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidikan kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya belum mengarah ke partai politik maupun peserta Pemilu 2019.
Jaksa Agung Sanitiar Burhanudin menegaskan, tim penyidikan khusus bentukannya belum menemukan dugaan aliran dana korupsi BUMN asuransi tersebut ke arena kontestasi pesta demokrasi.
Burhanudin mengatakan itu, sebagai tanggapan atas desakan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Belum. Sampai hari ini, nggak ada ke arah situ (ke partai politik dan Pemilu 2019), ya. Belum ke situ,” kata Jaksa Agung Burhanudin saat ditemui di Kejakgung, Jakarta, Jumat (31/1).
Burhanudin menerangkan, penyidikan dugaan korupsi Jiwasraya, masih fokus pada penyimpangan aksi korporasi, dan dugaan korupsi yang menyebabkan BUMN asuransi tersebut mengalami gagal bayar senilai Rp 13,7 triliun.
Pernyataan Jaksa Agung Burhanudin terkait belum adanya indikasi aliran dana ilegal dari Jiwasraya ke partai politik, sebetulnya juga pernah ditegaskan Direktur Penyidik Direktorat Pidana Khusus Febrie Adriansyah.
Direktorat Pidana Khusus, adalah kamar penyidikan di Kejakgung yang memegang komando penyidikan dugaan korupsi Jiwasraya. Febrie, bahkan dua kali menegaskan penyidikan Jiwasraya, tak mengarah ke partai politik. “Tidak ke arah situ,” kata Febri, pada Rabu (22/1) lalu.
Sementara SBY, pada Senin (27/1) lewat pernyataan resminya menyarankan tujuh sektor penyidikan yang harus dilakukan Kejakgung, terkait dugaan korupsi Jiwasraya. Dari tujuh sektor tersebut, di antaranya menyangkut dugaan aliran dana Jiwasraya ke partai politik peserta Pemilu 2019.
“Apakah memang ada uang (korupsi Jiwasraya) yang mengalir dan digunakan untuk dan politik pemilu,” begitu kata SBY.
Menurut Ketua Umum Partai Demokrat itu, penyelidikan penyidikan dugaan keterlibatan partai politik peserta pemilu itu, untuk menjawab kecurigaan publik. “Investigasi ini penting dilakukan untuk menjawab pertanyaan dan praduga kalangan masyrakat, bahwa dalam kasus Jiwasraya ini dicurigai ada yang mengalir ke tim sukses Pemilu 2019. Baik yang mengalir ke partai politik tertentu, maupun tim kandidat presiden,” kata SBY.