Jumat 31 Jan 2020 17:48 WIB

Helikopter Kobe Byrant tak Bisa untuk Visibilitas Rendah

Helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant terbang saat kabut tebal, visibilitas rendah.

Red: Reiny Dwinanda
Petugas pemadam kebakaran dan sheriff setempat berada di lokasi jatuhnya helikopter Sikorsky S-76 yang ditumpangi pebasket Kobe Bryant, Ahad (26/1) waktu setempat di Calabasas, Kalifornia.  Helikopter tersebut tak mampu terbang dalam tingkat visibilitas rendah.
Foto: Mark J Terry/AP
Petugas pemadam kebakaran dan sheriff setempat berada di lokasi jatuhnya helikopter Sikorsky S-76 yang ditumpangi pebasket Kobe Bryant, Ahad (26/1) waktu setempat di Calabasas, Kalifornia. Helikopter tersebut tak mampu terbang dalam tingkat visibilitas rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Helikopter yang mengalami kecelakaan dan menewaskan bintang NBA Kobe Bryant disebut tidak memiliki sertifikat untuk diterbangkan saat tingkat visibilitas rendah karena hanya bisa mengandalkan instrumen kokpit. Helikopter jenis Sikorsky S-76B itu cuma diizinkan beroperasi ketika pilot bisa melihat dengan jelas ke luar pada hari terang.

"Hanya ada satu cara kalian bisa berada di awan, lewat rencana penerbangan instrument flight rules (IFR) atau karena kecelakaan," kata pilot dan mantan manajer keselamatan perusahaan Island Express Helicopters, Kurt Deetz kepada New York Times, seperti dikutip Reuters, Jumat.

Baca Juga

Meski demikian, helikopter yang membawa Byrant, putrinya Gianna, dan tujuh orang lainnya dilengkapi dengan instrumen penerbangan yang layak. Deetz mengatakan bahwa sang pilot, Ara Zobayan, memang memiliki izin untuk instrument flying, namun kemungkinan besar tak cukup berpengalaman dalam melakukan hal itu karena batasan operasional dari perusahaan tempat ia bekerja.

Helikopter bermesin ganda itu menabrak bukit di Calabasas, Kalifornia, pada Ahad. Ketika itu, cuaca setempat tengah diselimuti awan dan kabut yang menghalangi pandangan.