REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Global Zakat Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung terus membantu kehidupan para guru honorer di wilayah Lampung yang masih setia mengabdi meski penghasilan minim. Kali ini, giliran guru honorer yang mengajar lebih dari 10 tahun di Kabupaten Pringsewu, Lampung menerima bantuan dari lembaga kemanusiaan tersebut.
Kepala Program ACT Lampung Arief Rakhman mengatakan, program Sahabat Guru Indonesia (SGI) merupakan bentuk apresiasi terhadap guru honorer di seluruh pelosok negeri termasuk Kota Bandar Lampung dan kabupaten/kota lainnya. Para guru honorer tersebut mendapatkan bantuan tambahan biaya hidup sehari-hari.
Ia mengatakan, bantuan biaya hidup guru honorer tersebut, bertujuan untuk menyejahterakan kehidupan guru honorer. Hal ini karena masih banyak guru honorer yang mendapatkan penghasilan minim. Bantuan SGI mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk saling membantu.
Saat ini implementasi program SGI sudah menjangkau Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Timur, dan Tulang Bawang. Harapanya ke depan, kata dia, seluruh kabupaten/kota terjangkau program tersebut.
"Kami memprioritaskan guru honorer yang sudah mengabdi lebih dari sepuluh tahun dan mempunyai penghasilan minim. Ini merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas guru dalam mencerdaskan anak-anak di lingkunganya," kata Arief Rakhman dalam keterangan persnya, Jumat (31/1).
Relawan Global Zakat ACT Lampung memberikan semangat baru kepada guru honorer di Kabupaten Pringsewu. Saat ditemui relawan, Ahmad Fanani, guru honorer SD IT Cahaya Madani Pringsewu sedang memandu anak didiknya untuk hafalan Alquran,
Tak ada wajah lelah di wajah Ahmad Fanani, meski aktivitas mengajar dari kelas ke kelas sudah menjadi rutinitas selama hampir 12 tahun. Kegiatan mengajar tersebut telah ia jalani dari sekolah ke sekolah, tanpa tahu lagi waktu bergulir.
Di SD IT Cahaya Madani ia sudah mengajar dua terakhir. Rasa syukur atas apresiasi berupa biaya hidup guru dari Program Sahabat Guru Indonesia (SGI) terpampang dari raut wajahnya.”Selama ini ada gaji bulanan namun hanya cukup untuk ongkos ke sekolah dan makan di rumah. Bantuan ini sangat membantu, semoga guru honorer yang lain merasakan hal yang sama,” tuturnya.
Ahmad Hafiz Parsaulian, guru honorer SD Negeri 4 Pardasuka, Pringsewu lainnya, juga sudah mengabdi di dunia pendidikan hampir 10 tahun. Rasa syukur juga disampaikan setelah mendapatkan bantuan biaya hidup guru. Ia berharap Global Zakat - ACT Lampung dapat memperjuangkan bantuan untuk guru honorer yang lain di wilayah Lampung.
Guru honorer di MTS Negeri 1 Pringsewu Ahmad Fatih juga berjuang mengabdi tanpa lelah di bidang pendidikan. Dengan adanya program Sahabat Guru Indonesia sangat membantu dalam peningkatan produktivitas guru sekolah. Menurutnya, banyak guru honorer yang sudah lebih dari 10 tahun mengabdi, tapi kekurangan biaya hidup rumah tangga.
“Harapanya bantuan ini bisa memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk semua guru honorer. Saya sendiri sejak 2009 sudah ikut merintis Sekolah Satu Atap. Insya Allah, sebentar lagi saya menikah, sekarang masih proses ta'aruf,” ujarnya.