REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Surabaya Bhayangkara Samator menaklukkan Palembang Bank Sumsel Babel dengan skor 3-2 (25-22, 25-22, 20-25, 22-25, 20-18) di ajang Proliga 2020 Seri 2 Putaran I di GOR Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat malam.
Pertarungan kedua tim voli putra tersebut berlangsung seru sejak set pertama dimulai karena tim Surabaya Bhayangkara Samator penuh percaya diri dengan melancarkan smes secara bertubi-tubi hingga akhirnya bisa meraih poin 25-22.
Sementara di set kedua, Surabaya Bhayangkara Samator kembali memimpin pertandingan hingga akhirnya anak-anak asuhan Ibarsjah Djanu Tjahjono mampu meraih poin 25-22.
Dengan kerja keras dan terus berupaya mengejar ketertinggalan, Palembang Bank SumselBabel akhirnya mampu mengalahkan Rivan dan kawan-kawan pada set ketiga dengan poin 25-20.
Anak-anak asuhan Mashudi pun berusaha menyamakan kedudukan dengan Surabaya Bhayangkara Samator dan berhasil meraih poin 25-22 di set keempat sehingga skor menjadi 2-2.
Memasuki set kelima, pertarungan kedua tim makin menarik karena Surabaya Bhayangkara Samator maupun Palembang Bank SumselBabel sama-sama ingin memetik kemenangan.
Namun, keberuntungan berpihak pada Surabaya Bhayangkara Samator karena mampu menggulung Araujo dan kawan-kawan dengan kemenangan 20-18 di set kelima sehingga skor pun menjadi 3-2.
Saat konferensi pers usai pertandingan, pelatih Surabaya Bhayangkara Samator, Ibarsjah Djanu Tjahjono mengakui adanya sejumlah kekurangan yang diperlihatkan Rivan dan kawan-kawan terutama pada receive pertama dan block.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan berbenah dan melakukan evaluasi sebagai persiapan menghadapi Jakarta BNI 46 pada hari Sabtu (1/2).
"Tentu saya masih akan melakukan evaluasi, mana yang menjadi kelebihan kita dan mana yang menjadi kekurangan kita. Saat melawan Bank Sumsel tadi, kita masih punya sejumlah kekurangan, terutama pada receive pertama dan block. Bagi saya, bola pertama selalu menentukan poin yang diraih setiap tim," katanya.
Menurut dia, pertandingan melawan Palembang Bank SumselBabel bukan soal mental melainkan lebih kepada faktor keberuntungan.
Ia mengakui Surabaya Bhayangkara Samator sempat kalah di set ketiga dan keempat setelah menang di dua set sebelumnya. "Seperti yang sudah saya bilang tadi, kekurangan kita hanya pada receive dan block. Untungnya, kita bisa menang di set kelima," ucapnya.
Sementara itu, pelatih Palembang Bank SumselBabel, Mashudi mengaku tetap puas dengan permainan anak-anak asuhnya yang mampu merepotkan sang juara bertahan, Surabaya Bhayangkara Samator.
"Kita hanya kurang beruntung saja pada pertandingan tadi. Tapi secara keseluruhan saya puas dengan permainan anak-anak. Kita bisa mengejar setelah ketinggalan di dua set awal. Kita bahkan hampir menang pada set kelima jika anak-anak tidak melakukan kesalahan," kata Mashudi yang juga pernah menukangi Samator.