REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), ustaz Jeje Zainudin, mengapresiasi peran dan kontribusi Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan Ustaz Jeje dalam rangka hari lahir (harlah) NU ke-94 yang diperingati warga nahdliyin pada Jumat (31/1).
"Tentu saja kami sangat mengapresiasi peran dan kontribusi NU yang tidak sedikit dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa," ujar ustaz Jeje saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (31/1).
Selain itu, ustaz Jeje juga mengapresiasi peran strategis NU dalam mengawal arah dan perjalanan bangsa dengan semangat religius yang terbuka dan toleran. "Demikian juga dalam hal pemberdayaan masyarakat bawah dan pengembangan pendidikan pesantren," ucapnya.
Enam tahun lagi NU akan menapaki usia satu abad. Organisasi yang berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) ini didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 31 Januari 1926. Ustaz Jeje berharap, ke depannya, NU bisa konsisten untuk mewujudkan kejayaan umat dan bangsa.
"Di usianya yang ke 94, semoga NU terus berkiprah secara istikamah mewujudkan kejayaan umat dan bangsa," katanya.
Selain itu, ustaz Jeje juga berharap NU dan Persis serta ormas Islam lainnya bisa meningkatkan kerja sama dalam rangka mengatasi berbagai problem keumatan dan kebangsaan. Sebagai informasi, puncak peringatan Hari Lahir NU ke-94 dilaksanakan di halaman Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (31/1) malam. Dalam acara ini, PBNU sekaligus meluncurkan Gerakan Koin Muktamar dan mendengarkan tausiyah dari Mustasyar PBNU, KH Ma'ruf Amin dan pidato dari Ketua Umum PBNU, Prof KH Said Aqil Siradj.