Sabtu 01 Feb 2020 08:30 WIB

Kekhawatiran Virus Corona Picu Anjloknya Harga Minyak

Virus corona telah menyebar dari China ke sekitar 20 negara.

Harga minyak dunia (ilustrasi).
Foto: REUTERS/Max Rossi
Harga minyak dunia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu (1/2) pagi WIB. Harga minyak turun lantaran meningkatnya kekhawatiran tentang kerusakan ekonomi dari virus corona telah menyebar dari China ke sekitar 20 negara.

Harga minyak sempat mendapat naik setelah Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan Rusia siap untuk menggeser jadwal pertemuan OPEC dan sekutunya ke Februari. Pertemuan rencananya digelar Maret. Pertemuan dipercepat untuk mengatasi kemungkinan terpukulnya permintaan minyak global akibat virus.

Baca Juga

Novak mengatakan dia sedang dalam diskusi dengan pemimpin OPEC Arab Saudi dan bahwa negara-negara penghasil minyak akan membutuhkan beberapa hari lagi untuk menilai dampak dan memutuskan tanggal pertemuan.

“Kartel siap untuk bertindak lagi jika perlu tetapi dapat menerima kerugian jangka pendek untuk saat ini dengan harapan bahwa konsekuensi ekonomi tidak akan seburuk yang ditakuti orang dan (harga) akan bangkit kembali ke tingkat yang lebih dapat diterima dengan sendirinya,” kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret merosot 0,13 dolar AS menjadi menetap pada 58,16 dolar AS per barel dan turun sekitar empat persen selama minggu ini. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret ditutup 0,58 dolar AS lebih rendah menjadi 51,56 dolar per barel dan turun 4,8 persen minggu ini. Selama sesi, WTI sempat merosot ke level 50,97 dolar AS per barel, terendah sejak awal Agustus.

Kedua harga acuan minyak telah meningkat lebih dari satu dolar AS per barel di awal sesi perdagangan. Pasar ekuitas global siap untuk kerugian bulanan pertama mereka sejak Agustus . Indeks-indeks utama Wall Street anjlok lebih dari satu persen pada Jumat (31/1) karena laba beberapa perusahaan bervariasi ditambah kekhawatiran atas dampak virus corona.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement