REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus Corona selain berdampak terhadap kesehatan juga berdampak terhadap ekonomi. Menurut para analis, wabah ini dapat mengurangi permintaan minyak China lebih dari 250.000 barel per hari (bph) pada kuartal pertama.
"Tampaknya hampir pasti bahwa virus corona akan mengekang pertumbuhan ekonomi China dan permintaan komoditas kuartal ini," kata analis Capital Economics dalam sebuah catatan.
Gangguan dalam rantai pasokan dan pembatasan perjalanan mendorong para ekonom untuk mengekang ekspektasi pertumbuhan China, ekonomi terbesar kedua di dunia. Goldman Sachs mengatakan wabah itu kemungkinan akan mengurangi 0,4 poin persentase dari pertumbuhan ekonomi China pada 2020 dan juga dapat menyeret ekonomi AS lebih rendah.
"Jika virus corona memiliki efek yang sebanding dengan SARS, itu dapat mengurangi permintaan minyak China sekitar 400.000 barel per hari," ucap dia.