REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memastikan akan terus memonitor proses evakuasi yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap 243 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China, Sabtu (1/2). Pemerintah China telah memberikan izin kepada Indonesia melakukan evakuasi warga dari penyebaran wabah virus Korona.
"Kami akan terus memonitor pelaksanaan evakuasi ini dari sejak keberangkatan dari Jakarta hingga proses karantina yang diperlukan,” ujar Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan saat berada di Bandung, Sabtu (1/2), seperti dalam siaran persnya.
Menurutnya, proses evakuasi warga Indonesia di Wuhan diprediksi akan berlangsung ketat dan sangat hati-hati. Mereka yang berhasil dievakuasi katanya akan dikarantina terlebih dahulu di Asrama Aji Batam Center.
Ia mengatakan, izin evakuasi warga berlaku sejak 1 Februari 2020 dengan memberangkatkan pesawat sipil dari Jakarta mengevakuasi WNI di Wuhan. Farhan mengapresiasi langkah pemerintah mengevakuasi warga sebagai bagian dari perlindungan kepada warga Indonesia.
“Kami imbau warga di Wuhan bisa bekerjasama dan tidak panik sehingga evakuasi bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kebutuhan logistik untuk para warga Indonesia disana terbilang aman dan cukup. Bahkan, katanya pemerintah Indonesia telah menyalurkan bantuan dana untuk mendapatkan bahan makanan yang dijual dengan harga tinggi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan agar segera mengevakuasi WNI di China menyusul merebaknya virus corona. Jokowi menyebut, antrean Indonesia untuk mengevakuasi para WNI sudah berada di depan.
"Masih dalam proses. Masih kita proses karena yang ingin evakuasi bukan hanya Indonesia saja. Tetapi antrean kita sudah di depan," kata Jokowi, di Kabupaten Kulon Progo, Jumat (31/1).
Ia menjelaskan, persiapan penerimaan WNI dari China di Tanah Air juga terus dilakukan sesuai dengan prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku. Evakuasi warga Indonesia dari China ini, sebut Jokowi, juga telah sesuai dengan deklarasi WHO yang menyatakan situasi darurat global virus corona.
"Kemarin WHO juga sudah mengumumkan situasi darurat global yang terkait dengan virus corona. Jadi saya kira keputusan kita kemarin untuk mengevakuasi itu sudah betul," tambahnya.
Jokowi menegaskan, pemerintah terus bergerak cepat untuk melakukan evakuasi sekitar 243 WNI yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, dan kota-kota sekitarnya. Evakuasi WNI ini akan dikoordinir langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.