REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan pihaknya sudah mengoptimalkan persiapan pesawat A-330 Batik Air, dan sejumlah kru pesawat. Pesawat ini bersama seluruh krunya akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan, China, Sabtu (1/2).
Menurut Edward di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu, prosedur evakuasi WNI melalui penerbangan sudah sesuai koordinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Perhubungan dan sejumlah instansi terkait lainnya. Seluruh kru pesawat yang berjumlah sembilan orang awak kabin akan mengenakan pakaian khusus selama penerbangan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan. Termasuk potensi tertular oleh virus Corona dari Wuhan. Jumlah kru tersebut, belum termasuk personel dari tim pilot.
Petugas melakukan persiapan di dalam pesawat tipe A-330 milik Batik Air untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu (1/2/2020).
Selain itu, lanjut Edward, pesawat rakitan Airbus ini juga memiliki fasilitas penyaring udara yang bisa mencegah virus apapun termasuk bakteri, hingga virus korona untuk masuk ke pesawat. Setelah proses evakuasi selesai, seluruh kru akan menjalani observasi kesehatan. Pesawat yang telah digunakan juga akan dibersihkan dan tidak digunakan selama 14 hari.
"Pesawat ini dibersihkan, akan diberi disinfektan dan proses sterilisasi sekaligus perawatan dan dinyatakan bersih. Kru akan dimonitor, dan kalau mereka kembali, dipastikan bekerja tidak terbawa apapun," katanya.
Edward menjelaskan penerbangan ke Wuhan pada Sabtu ini merupakan misi kemanusiaan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub juga sudah memastikan proses evakuasi melalui penerbangan ini sudah berjalan sesuai standar operasional.
Total tim evakuasi berjumlah 42 orang yang terdiri atas unsur Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, TNI dan kru pesawat Batik Air. Jumlah WNI yang akan dievakuasi dari Wuhan adalah 245 orang di tambah lima orang tim pendahulu (advance) dari pemerintah Indonesia. Sehingga total terdapat 250 WNI yang akan dievakuasi dengan pesawat Batik Air.