REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN – Akibat kebijakan karantina Wuhan sebab virus corona, warga dihadapkan pada beberapa tantangan mendasar, seperti bagaimana mendapatkan makanan yang steril.
Perusahaan pengantar makanan Meituan menggunakan teknologinya untuk mengatasi hal tersebut. Pembatasan ketat pada 11 juta penduduk kota, yang dirancang untuk mencegah penyebaran penyakit, membuat berbelanja di toko kelontong dan makan di luar rumah menjadi sulit.
Situs blog Cina Weibo penuh dengan orang-orang yang mengeluh tentang masalah mendapatkan makanan. Seorang penduduk Wuhan berbicara tentang kesulitan membeli sayuran tertentu, dengan harga makanan lain yang lebih mahal. Bahkan memesan makanan juga mengandung risiko.
"Saya dulu memesan makanan berkali-kali dalam sepekan, tapi sekarang jauh lebih sedikit, sekitar empat kali sepekan, karena kami ingin menghindari kontak langsung dengan petugas pengiriman," kata Xingxing Yin, seorang siswa dari Wuhan.
Tapi satu perusahaan pengiriman makanan China mengadaptasi teknologinya untuk mengatasi tantangan itu, dilansir di BBC, Sabtu (1/2).
Pasar kurir makanan China telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan Meituan sekarang adalah pemain terbesar dengan 440 juta pelanggan dan 700 ribu pengirim harian.
Meituan menggunakan jaringan luas dan teknologinya untuk membantu mendukung Wuhan dan provinsi Hubei selama krisis virus. Meituan, anak usaha raksasa internet China Tencent, telah mengadaptasi aplikasi pengiriman makanannya sehingga pengantar dan pelanggan tidak harus bertemu langsung.
Aplikasi ini telah diperbarui untuk memungkinkan pengguna menambahkan catatan ke pengantar yang meminta mereka untuk meninggalkan makanan di depan pintu mereka atau di area penerimaan gedung.
Pelanggan juga dapat menelepon atau mengirim pesan teks kepada pengendara langsung di dalam aplikasi untuk mendiskusikan lokasi untuk mengantar makanan.
Meituan juga membagikan 1.000 makanan gratis setiap hari kepada staf medis di Wuhan dan mengirimkan bahan-bahan segar untuk dimasak. Loker tanpa kontak dipasang di rumah sakit di sekitar kota sehingga makanan dapat dibiarkan aman oleh pengantar dan dibuka oleh staf medis menggunakan kode QR.
Selama tiga hari terakhir, Meituan telah mengirimkan sekitar 5.000 makanan gratis kepada staf medis di Wuhan.
Fitur aplikasi bebas kontak manusia baru Meituan pertama kali diluncurkan di Wuhan, kemudian diluncurkan secara nasional dan sekarang mencakup 184 kota.
"Kami mengharapkan fitur tersebut tersedia di seluruh China pada akhir pekan ini," kata Meituan. Untuk staf medis, pengiriman makanan gratis adalah hal yang sangat besar. Mereka berada di bawah tekanan besar untuk merawat ribuan orang yang diduga tertular virus mematikan. Sebuah rumah sakit sedang dibangun dalam enam hari di Wuhan untuk merawat pasien.
Tetapi staf tidak punya waktu untuk pergi dan mencari makanan segar di Wuhan, sambil bekerja berjam-jam untuk membantu pasien.
Perusahaan rekanan Meituan, Kuailv Jinhuo, yang biasanya mengirimkan makanan segar ke restoran, sekarang mengirimkan produk ke staf rumah sakit.
"Dalam kondisi saat ini kami pikir beberapa lembaga medis dan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) mungkin juga perlu membeli bahan dan memasak untuk diri mereka sendiri, '' kata juru bicara Meituan, Whitney Yan.
Raksasa pengiriman makanan itu telah menyumbangkan 200 juta yuan untuk membantu pasokan makanan bagi staf medis di provinsi Hubei.
Saingan utama Meituan di sektor pengiriman makanan, Alibaba, menyumbangkan 1 miliar yuan untuk membeli bahan medis untuk rumah sakit di Wuhan dan provinsi Hubei.