Sabtu 01 Feb 2020 19:21 WIB

Liga Arab Gelar Pertemuan Darurat Bahas Rencana Perdamaian

Liga Arab menggelar pertemuan darurat di Kairo, Mesir pada Sabtu (1/2)

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Bendera negara-negara peserta Liga Arab. Liga Arab menggelar pertemuan darurat di Kairo, Mesir pada Sabtu (1/2). Ilustrasi.
Bendera negara-negara peserta Liga Arab. Liga Arab menggelar pertemuan darurat di Kairo, Mesir pada Sabtu (1/2). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Liga Arab menggelar pertemuan darurat di Kairo, Mesir pada Sabtu (1/2). Mereka akan membahas rencana perdamaian Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Palestina yang digagas Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pertemuan darurat itu diselenggarakan setelah adanya seruan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dia meminta negara-negara Arab mengambil sikap yang jelas terhadap rencana Trump. Abbas telah menegaskan menolak rencana tersebut.

Baca Juga

Dilaporkan laman Aljazirah, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan studi awal menunjukkan kerangka politik rencana Trump mengabaikan hak-hak sah rakyat Palestina di wilayah tersebut. Menurut dia, respons Palestina akan menjadi kunci dalam membentuk posisi kolektif negara-negara Arab terhadap rencana perdamaian Trump.

Trump mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah pada Selasa (28/1). Dalam rencananya, Trump tetap menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak terbagi. Dia pun mengakui pendudukan Israel atas sebagian wilayah Tepi Barat serta Lembah Yordan.

Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, AS, telah menetapkan persyaratan tertentu pada warga Palestina untuk memulai negosiasi. Termasuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi dan kedaulatannya atas Yerusalem. Washington pun menuntut Palestina agar melucuti Jalur Gaza.

AS mengusulkan Abu Dis untuk menjadi ibu kota Palestina. Hal itu tak sesuai dengan kehendak Palestina. Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya. Palestina telah berulang kali menyatakan hal tersebut tak dapat ditawar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement