Sabtu 01 Feb 2020 21:13 WIB

Menhub Jelaskan Alasan Pilih Batik Air untuk Jemput WNI

Menhub menjelaskan alasan gunakan pesawat Batik Air untuk menjemput WNI dari Wuhan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pesawat Boeing tipe A 330-300 milik Batik Air parkir di terminal sebelum berangkat untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu (1/2).
Foto: MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO
Pesawat Boeing tipe A 330-300 milik Batik Air parkir di terminal sebelum berangkat untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan alasan gunakan pesawat Batik Air untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Menurutnya pemilihan itu sudah melalui proses diskusi yang panjang.

Budi Karya dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Sabtu menuturkan bahwa penerbangan ke Wuhan adalah misi kemanusiaan. Pemerintah Indonesia menunjuk PT Lion Air karena syarat dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pelaksana misi kemanusian haruslah operator yang memiliki izin penerbangan reguler dari dan ke Wuhan.

Baca Juga

Garuda Indonesia, kata Budi, tidak memiliki rute penerbangan langsung ke Wuhan lantaran yang memiliki hanya Lion Air dan Sriwijaya. “Dan yang memiliki pesawat wide body adalah Lion air melalui pesawat Batik Air,” jelas Budi Karya.

Nantinya, pesawat Batik Air jenis Airbus 330-300 itu akan membawa 245 WNI termasuk operator dan tim kesehatan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pengambil keputusan untuk misi kemanusiaan ini adalah Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan.

“Kemenhub mendukung, penerbangan akan kami kawal sesuai peraturan ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) dan perundangan berkaitan dengan keselamatan dan keamanan,” jelas Budi.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Terawan, dan Penglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melepas tim penjemputan untuk mengevakuasi 245 orang WNI dari Provinsi Hubei atau di Kota Wuhan yang menjadi tempat merebaknya virus Corona. Tim diberangkatkan dengan menggunakan maskapai Batik Air jenis pesawat Airbus 330-300 dari Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie membenarkan bahwa pihak Batik Air telah mengirimkan surat permohonan izin prinsip penerbangan sewa (charter) untuk dua pesawat berbadan besar Airbus A330 Batik Air. “Ya betul, kami sudah menerima surat permohonan itu tetapi ada prosedur yang memang harus dilakukan karena ini kaitannya dengan karantina dan sebagainya,” ujar Novie.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement