Ahad 02 Feb 2020 06:51 WIB

Liga Arab Tolak Rencana Perdamaian Trump di Timur Tengah

Liga Arab memandang rencana Trump justru penghambat perdamaian Palestina-Israel.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Liga Arab Tolak Rencana Perdamaian Trump di Timur Tengah. Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
Liga Arab Tolak Rencana Perdamaian Trump di Timur Tengah. Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Liga Arab mengumumkan penolakannya terhadap rencana perdamaian untuk Timur Tengah yang digulirkan Presiden Amerikat Serikat Donald Trump. Hal ini disampaikan pada Sabtu (1/2) seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Ahad (2/2).

Dalam sebuah pernyataan, Liga Arab memandang rencana perdamaian itu tidak akan mengarah pada perdamaian, tetapi justru akan menjadi penghambat bagi proses perdamaian selama 30 tahun. Blok Pan-Arab juga tidak akan mempertimbangkan rencana perdamaian yang diusulkan sebagaimana diumumkan pekan lalu di Washington, AS.

Baca Juga

Liga Arab juga menyebut rencana AS tersebut tidak adil. Rencana seperti ini tidak memberi pemenuhan atas hak minimum dan aspirasi rakyat Palestina. Para anggota Liga Arab sepakat tidak bekerja sama dengan Washington dalam pelaksanaan rencana itu.

Mereka juga memandang Israel akan bertanggung jawab sepenuhnya atas konsekuensi kebijakan rencana perdamaian AS tersebut jika benar-benar dilakukan. Karenanya, Liga Arab memberi peringatan kepada Israel bila melakukan tindakan sepihak apa pun bentuknya terkait rencana tersebut.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengumumkan dukungan penuhnya selama pertemuan untuk terbentuknya Negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Hal ini sebagaimana berdasarkan perbatasan 1967.

Selasa lalu, Trump mengumumkan apa yang disebut rencananya untuk mengakhiri pertikaian Israel-Palestina di Gedung Putih bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tanpa kehadiran pejabat Palestina. Selama acara, Trump menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tidak terbagi. Apa yang disebut "Kesepakatan Abad Ini" secara sepihak membatalkan resolusi-resolusi PBB sebelumnya tentang masalah Palestina dan menyarankan memberikan hampir semua yang Israel minta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement