Ahad 02 Feb 2020 11:16 WIB

Istana Jamin Jalankan Prosedur Pulangkan WNI dari Wuhan

Istana Kepresidenan menjamin seluruh prosedur kesehatan telah dijalankan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Screenshoot layar televisi dari stasiun TVRI menunjukkan suasana evakuasi Warga Negara Indonesia dari Wuhan, Hubei, China di Bandara Hang Nadim, Batam, Ahad (2/2).
Foto: Repro TVRI/Republika
Screenshoot layar televisi dari stasiun TVRI menunjukkan suasana evakuasi Warga Negara Indonesia dari Wuhan, Hubei, China di Bandara Hang Nadim, Batam, Ahad (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Istana Kepresidenan menjamin seluruh prosedur kesehatan telah dijalankan dalam memulangkan 245 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei di China dan sejumlah kota lain di sekitarnya. Pesawat Batik Air pembawa 243 orang warga negara Indonesia dari Wuhan, Cina mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Ahad (2/2) sekitar pukul 8.45 WIB.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, menjelaskan bahwa setelah tiba di Tanah Air, seluruh 245 WNI tersebut akan menjalani transit observasi di pangkalan militer TNI di Natuna yang memiliki fasilitas lengkap rumah sakit yang dikelola tim dokter dari tiga mantra (AD, AU, AL). Hal ini sesuai dengan kesepakatan antara Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, dan Panglima TNI.

"Semua WNI yang dijemput dalam evakuasi kemanusiaan ini dipastikan semuanya dinyatakan sehat melalui prosedur kesehatan sesuai standar WHO (World Health Organization)," jelas Fadjroel, Ahad (2/2).

Pemerintah, ujarnya, menjalankan semua proses evakuasi kemanusiaan dan transit observasi ini berdasarkan Inpres No.4/2019 di bawah koordinasi dua Menteri Koordinator,  Menkopolhukam dan Menko PMK.

"Terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia yang dengan tulus ikhlas menunjukkan nilai perikemanusiaannya dalam menyambut pulang 245 WNI saudara sebangsa setanah-air kita. Selamat kembali ke tanah air tercinta, Indonesia!" jelas Fadjroel.

Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di Batam, seluruh WNI akan diberangkatkan ke Natuna menggunakan tiga pesawat milik TNI AU. Pemeriksaan kesehatan di Batam dilakukan tanpa mengeluarkan penumpang dari pesawat. Seluruh pengecekan dilakukan di dalam pesawat.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny menjelaskan pemindahan warna negara Indonesia (WNI) dari pesawat yang membawanya dari Wuhan hanya transit maksimal 1 jam di Bandara Hang Nadim Batam. Setelah transit, pesawat melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Raden Sadjad Natuna.

"Kami upayakan secepat mungkin, paling lama 1 jam," kata Achmad Farchanny di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (1/2).

Farchanny menambahkan akan memberlakukan prosedur kekarantinaan saat pemindahan WNI itu. Seluruh penumpang dari China akan diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan kesehatan lainnya di dalam pesawat yang membawanya dari Wuhan.

Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan ada yang sakit dan menunjukkan gejala terkena virus corona, maka akan langsung diisolasi.

"Tindakan isolasi pemisahan," ujar dia.

Pemerintah telah menunjuk RS Umum Daerah Embung Fatimah Batam sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien terkait virus corona, termasuk isolasi pasien.

"Secara teknis sudah siap yang ditunjuk RSUD Embung Fatimah," lanjut dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement