REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan 243 orang WNI yang tinggal di China berhasil pulang ke Indonesia. Namun tiga orang lainnya, tidak dapat dipulangkan karena tidak lolos saat dilakukan pemeriksaan kesehatan.
"Sesuai protokol kesehatan, seluruh penumpang harus melalui pemeriksaan kesehatan berlapis baik yang dilakukan otoritas kesehatan RRT maupun Tim Dokter Indonesia di Bandara Internasional Wuhan," ujar Judha dalam siaran pers, Ahad (2/1).
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan berlapis, ujarnya sebanyak 243 orang yang dinyatakan lolos. Mereka terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, satu WNA (suami WNI), serta lima anggota Tim Aju KBRI Beijing, dan saat ini telah tiba dengan selamat di Natuna.
Sedangkan terhadap WNI yang tidak lolos pemeriksaan kesehatan, menurut Judha, KBRI Beijing akan terus menjalin komunikasi dengan WNI tersebut. Serta berkoordinasi dengan pihak asrama universitas serta otoritas RRT untuk memastikan kondisi dan kebutuhan yang mereka perlukan.
"Kemlu juga telah menghubungi keluarga masing-masing di Indonesia," jelas Judha.
Namun Judha tidak menjelaskan siapa dan dari daerah mana tiga WNI tersebut. Judha hanya menyampaikan bahwa selain tiga WNI tersebut juga masih ada empat WNI yang menolak pulang.
"Terdapat 4 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di China karena alasan keluarga," jelasnya.
Judha kembali menyampaikan, bahwa WNI yang saat ini telah berada di Natuna telah melewati tes kesehatan berlapis sebelun diizinkan terbang dari Bandara Internasional Wuhan. Serta saat transit di Batam dan sebelum dipindahkan ke pesawat TNI AU, seluruh penumpang kembali menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam.
"Seluruh penumpang dinyatakan dalam kondisi sehat," tutur Judha.
Setiba di Natuna, para penumpang menjalani proses observasi selama 14 hari di Lanud Raden Sadjad. Kementerian Kesehatan, TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyiapkan fasilitas umum dan kesehatan untuk keamanan dan kenyamanan.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement