Senin 03 Feb 2020 03:51 WIB

Jembatan Gantung Situgunung Sukabumi Bertambah Jadi Dua

Jembatan gantung kedua memiliki panjang 103 meter dengan ketinggian 70 meter

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nidia Zuraya
Jembatan gantung Situgunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi bertambah jadi dua dan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan, Ahad (2/2).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Jembatan gantung Situgunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi bertambah jadi dua dan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan, Ahad (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Obyek wisata di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terus bergeliat dan menarik para wisatawan untuk berkunjung. Salah satunya yang menyedot perhatian pengunjung adalah Jembatan Gantung atau Suspension Bridge Situ Gunung yang berada di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi atau di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Kini di tempat itu tidak hanya terdapat satu jemnbatan gantung, melainkan dua. Jembatan gantung yang kedua berada di jalur menuju Curug atau air terjun Sawer.

Baca Juga

Jembatan gantung kedua dengan panjang 103 meter dengan ketinggian 70 meter ini digunakan sebagai akses jalan pulang bagi pengunjung yang telah melewati jembatan gantung pertama yang mengarah ke area Curug Sawer. Sementara jembatan gantung pertama mencapai panjang sekitar 240 meter dengan ketinggian dari dasar tanah hingga bawah jembatan mencapai 161 meter.

Jembatan gantung pertama diklaim terpanjang di Asia bukan hanya Indonesia. Selain jadi wahana wisata sarana ini akan menjadi penelitian dari berbagai pihak. Pembangunan dan pengelolaan jembatan gantung ini dilakukan PT Fontis Aqua Vivam yang bekerjasama dengan Balai Besar TNGGP.

"Bertambahnya jembatan gantung ini bisa makin menarik wisatawan untuk berkunjung," ujar pengelola jembatan gantung Situgunung Dede, kepada Republika, Ahad (2/2).

Jembatan gantung kedua tersebut untuk mengurai kepadatan pengunjung yang melintas di jembatan gantung pertama. Sebab pengunjung ketika akan pulang dari arah curug mempunyai pilihan tidak melewati jembatan yang pertama akan tetapi bisa melalui jembatan gantung kedua.

Menurut Dede, tarif untuk melewati jembatan tidak berubah meskipun kini ada dua jembatan. Khusus untuk jembatan kedua ini kapasitas pengunjung yang melintas sekali jalan mencapai 90 orang

Dede menerangkan, ada pengecualian bagi yang lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan orang sakit. Dalam artian mereka untuk pulang dari curug masih boleh melalui jembatan gantung yang pertama.

Salah seorang pengunjung dari Kota Sukabumi, Oki Sari (24 tahun) mengatakan, hadirnya jembatan gantung baru di kawasan Situgunung membuat daya tarik tersendiri bagi. "Saya jadi penasaran ingin ke sini lagi karena melihat video di medsos jembatan gantung Situgunung jadi dua," ujar dia.

Oki menerangkan, pada jembatan gantung kedua ini warga bisa melihat tanaman anggrek di pintu masuknya. Selain itu ketika melintasi jembatan tersebut awalnya takut karena jembatan berayun-ayun.

Namun setelah berjalan ke tengah ketakutannya berkurang dan malahan foto selfie bersama dengan teman-temannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement