REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional pada Desember 2019 mencapai 6,4 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 5.804,9 triliun. Pertumbuhan tersebut relatif stabil dibandingkan bulan November yang juga tumbuh 6,4 persen (yoy).
Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan simpanan giro sebesar 11,4 persen (yoy). Berdasarkan data Analisis Uang Beredar periode Desember 2019 yang dipublikasi Bank Indonesia, pertumbuhan rekening giro berhasil mengimbangi perlambatan tabungan dan deposito.
Berdasarkan golongan nasabahnya, golongan korporasi mencatatkan peningkatan pada instrumen giro dan deposito, nasabah perorangan tumbuh melambat. Pertumbuhan giro tercatat sebesar 11,4 persen (yoy) menjadi Rp 1.351,9 triliun per Desember 2019, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 5,5 persen (yoy).
Di sisi lokasi penempatan dana, peningkatan giro terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sedangkan tabungan mengalami perlambatan dari 7,3 persen (yoy) per November 2019 menjadi hanya tumbuh 6,5 persen (yoy) senilai Rp 1.968,7 triliun.
Deposito juga mengalami perlambatan signifikan dari tumbuh 6,3 persen (yoy) per November menjadi hanya 3,7 persen (yoy) pada Desember atau mencapai Rp 2.484,4 triliun.
Bank sentral mengatakan perlambatan simpanan berjangka utamanya pada milik korporasi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sedangkan, perlambatan tabungan terjadi pada tabungan milik korporasi di DKI Jakarta dan Jawa Barat