Senin 03 Feb 2020 14:00 WIB

Setelah Jemput WNI dari Wuhan, Batik Air Disterilisasi

Batik Air Airbus 330-300CEO dilakukan penyemprotan cairan disinfectant

Rep: Ali Mansur/ Red: Esthi Maharani
Proses evakuasi WNI dari Wuhan, Hubei China sesaat setelah turun dari pesawat Boeing A330-300 Batik Air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Ahad (2/2).
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Proses evakuasi WNI dari Wuhan, Hubei China sesaat setelah turun dari pesawat Boeing A330-300 Batik Air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Ahad (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Batik Air pembawa 243 orang warga negara Indonesia dari Wuhan, China mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Ahad (2/2) sekitar pukul 8.45 WIB. Setelah menjemput WNI dari Wuhan pesawat Airbus 330-300CEO registrasi PK-LDY sudah mulai dilakukan pembersihan, sterilisasi, penyemprotan, penggantian saringan udara kabin dan perawatan berkala selama beberapa hari ke depan.

"Batik Air bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam, TNI Angkatan Udara, pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT) member of Lion Air Group dan pihak terkait, dalam upaya memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai standar operasional," ujar Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam siaran pers Republika.co.id, Senin (3/2).

Danang menjelaskan, Batik Air Airbus 330-300CEO dilakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman, bakteri, virus  dan lainnya (disinfectant spray) oleh KKP yang berlangsung kurang lebih 120 menit. Pekerjaan mencakup di kabin, kokpit dan kompartemen kargo bagian bawah pesawat. Setelah pesawat dilakukan sterilisasi oleh pihak berwenang, KKP dan TNI AU memberikan izin kepada tim BAT untuk melakukan penggantian HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter yaitu alat penyaring untuk sirkulasi udara dalam pesawat.

"Prosedur tersebut sesuai anjuran Airbus, dikarenakan siatem HEPA sangat efektif untuk menyaring virus dalam sirkulasi udara kabin pesawat. Semua HEPA filter yang sudah dilepas, selanjutnya dibungkus menggunakan pembungkus khusus untuk diserahkan kepada pihak yang berwenang guna pemusnahan dengan cara dibakar," terangnya

Setelah dinyatakan steril oleh KKP, kata Danang, Airbus 330-300CEO ditarik ke hangar Batam Aero Technic untuk tahapan jadwal perawatan pesawat berkala atau schedule maintenance. Lanjutnya, Batik Air mengucapkan terima kasih atas dukungan, kerjasama dan bantuan dari KKP, TNI Angkatan Udara, pengelola bandar udara, Batam Aero Technic serta berbagai pihak sehingga proses hari ini berjalan lancar.

Sebelumnya, Batik Air penerbangan ID-8618 membawa 18 kru dan 30 tim medis pada Sabtu (1/ 2). Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pukul 13.00 waktu setempat WIB dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH) pada 19.00 waktu setempat.

Penerbangan bernomor ID-8619 rute Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan tujuan Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) berangkat pada 04.30 waktu setempat dan sudah mendarat normal di Batam pukul 08.30 WIB pada Ahad (2/2).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement