REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri komik dalam negeri memang sempat terpuruk. Tapi kini, pasar komik Indonesia terlihat kian bergairah setelah Bumilangit Studios melakukan sejumlah terobosan.
Berbekal karya atau intellectual property asli Indonesia, seperti Gundala, Bumilangit mencoba mempopulerkan kembali komik dalam negeri. Hal ini turut didukung sang pemeran utama dalam film Gundala, Abimana Aryasatya.
"Seluruh capaian ini membuat saya terharu. Banyak komikus yang telah menantikan hal ini selama belasan tahun," kata Abimana dalam peluncuran komik Gundala: Destiny di Jakarta, akhir pekan lalu.
Abimana mengungkapkan, capaian ini tentu sangat penting karena memang komik Indonesia sempat mati. Gundala: Destiny bisa menjadi momen kebangkitan bagi komik asli Indonesia.
Terkait komik Gundala: Destiny, ia menilai bahwa komik ini dapat dikatakan sebagai whole package karena mengandung cerita yang lebih lengkap. Selain diadaptasi dari film, komik ini juga dihadirkan untuk dapat saling melengkapi.
"Setiap media memiliki keterbatasanya masing-masing, semua cerita dalam Gundala tidak dapat tersampaikan jika hanya disajikan dalam film," ujarnya.
Ia berharap, dengan Gundala: Destiny yang dijual ke pasar Asia Tenggara bisa menjadi momen bangkitnya karya anak Indonesia. Bahkan, bisa menjadi pintu bagi perkembangan industri kreatif dalam negeri.