Senin 03 Feb 2020 15:06 WIB

Bintang Rugby Selandia Kecam Perlakuan pada Muslim Uighur

Bintang rugby Sonny Bill Williams mengaku pendukung lama Muslim Uighur.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Bintang Rugby Selandia Kecam Perlakuan pada Muslim Uighur. Pemain rugby profesional asal Selandia Baru, Sonny Bill Williams.
Foto: EPA/JUAN IGNACIO RONCORONI
Bintang Rugby Selandia Kecam Perlakuan pada Muslim Uighur. Pemain rugby profesional asal Selandia Baru, Sonny Bill Williams.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Pemain rugby profesional asal Selandia Baru, Sonny Bill Williams untuk pertama kalinya menanggapi soal perlakukan China terhadap komunitas minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.

Atlet yang masuk Islam 10 tahun lalu saat bermain untuk Toulon di Prancis, ini bergabung dengan tren aktivisme atlet yang terus berkembang. Pada Desember 2019, pemain berusia 34 tahun ini mengunggah gambar di media sosial yang menunjukkan sebuah tangan dengan bendera China tengah mencengkeram sebuah lengan berdarah yang mewakili Turkmenistan Timur, nama lama dari provinsi Xinjiang di China.

Baca Juga

Di bawah gambar itu, Williams menulis, "Ini adalah saat yang menyedihkan ketika kita memilih mengedepankan ekonomi daripada kemanusiaan."

Unggahan Williams ini dipandang sebagai kecaman terbuka atas penahanan terhadap lebih dari satu juta Muslim Uighur di provinsi Xinjiang yang dilakukan pemerintah China. China menyebut penahanan itu sebagai pusat pendidikan ulang anti-ekstremis.

Dalam wawancara dengan Sky News, Williams mengatakan ia telah menjadi pendukung lama dan juga vokal terhadap yang ia sebut saudara-saudara di China. Ia mengungkapkan, Muslim Uighur berada di kamp-kamp tahanan dan menghadapi ketidakadilan. Karena itu, ia mengatakan apa yang diungkapkannya hanyalah kebenaran.

"Kadang-kadang Anda bisa mengatakan kebenaran, apakah itu bisa membuat Anda tidak nyaman dengan orang lain atau tidak. Tapi saya selalu menjadi orang yang berpihak, bukan hanya untuk diriku sendiri, tetapi untuk apa yang kurasa benar, dan dalam situasi itu, hanya itu yang terjadi," kata Williams, dilansir di Sky News, Senin (3/2).

Namun demikian, Williams bukanlah bintang olahraga pertama yang secara terbuka mengecam tindakan China terhadap Muslim Uighur. Sebelumnya, pesepakbola Arsenal yang juga Muslim asal Turki, Mesut Oezil, juga melayangkan kritikan atas China. Akibatnya, China menghapus pertandingan Arsenal dari siaran televisi di negara itu dan menghapus Oezil dari video game.

Menanggapi reaksi terhadap kritikan Oezil, Williams mengatakan ia tidak akan terhalang oleh potensi dari serangan balasan seperti demikian. Ia mengatakan, dirinya dan masyarakat di bagian wilayah lain bisa bangun setiap hari dan beraktivitas sesuai keinginan mereka. Akan tetapi, kata dia, ada orang-orang di seluruh dunia yang bahkan tidak bisa makan dan kerap ketakutan bom bisa dijatuhkan di atas kepala mereka.

Menurutnya, ada banyak kekejaman di dunia yang diketahui namun tidak bisa dipahami. Karena itulah, ia mengaku hanya mencoba yang terbaik,

"Ketika sampai pada situasi untuk dapat berbicara sebagai olahragawan, saya hampir malu untuk mengatakan saya tidak cukup berbicara. Itu bukan hanya sebagai seorang Muslim, tetapi juga sebagai manusia," ujarnya.

Williams akan menghabiskan setengah musim di Toronto dan setengahnya di Manchester. Ia  melakukan debut liga supernya melawan Castleford Ahad (2/2) waktu setempat. Selanjutnya, ia akan beristirahat untuk kembali ke Selandia Baru. Sebab, istrinya diperkirakan akan melahirkan anak keempat mereka. Ia mengaku merindukan anak-anak dan istrinya.

"Tapi tahukah, dengan kesulitan datang dengan mudah. Berada jauh, jika pola pikirmu diatur dengan cara di mana kamu melihat tekanan sebagai tantangan, kamu menjadi bersemangat oleh mereka. Aku senang memiliki keluarga mudaku di sini dan membiarkan mereka melihat sedikit Inggris yang cerah," ujarnya.

Williams baru-baru ini menjadi bintang rugby dengan bayaran tertinggi dalam sejarah setelah menandatangani kontrak selama dua tahun untuk tim liga rugby translantik Toronto Wolfpack dalam kesepakatan yang diyakini senilai 5 juta poundsterling. Salah satu pemain terbaik rugby dalam sejarah ini baru memulai pelatihan dengan Toronto Wolfpack bulan ini. 

Ia belum memainkan pertandingan liga rugby dalam lebih dari lima tahun. Karena itu, performanya tentunya akan menjadi sorotan. Liga Super sendiri membutuhkan perbaikan guna menarik sponsor baru dan kesepakatan siaran. Karena itu, Williams diharapkan bisa menyuntikkan kualitas superstar dalam liga rugby ini. Williams sendiri sebelumnya telah memenangkan dua Piala Dunia persatuan rugby dengan All Blacks.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement