REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) mengimbau para pendaki untuk mewaspadai hujan deras saat mendaki ke puncak Gunung Merbabu.
Para pendaki jangan memaksakan diri untuk tetap melanjutkan perjalanan ke puncak Merbabu saat hujan deras turun karena bisa membahayakan diri sendiri, kata Kepala BTNGMb Junita Parjanti, di Boyolali, Senin (3/2).
Juwita mengatakan pada musim hujan ekstrem di kawasan puncak Merbabu air mengalir turun cukup deras melalui jalur pendakian yang dapat membahayakan para pendaki.
Peristiwa air hujan yang mengalir cukup deras melalui jalur pendakian dari puncak Merbabu tersebut sempat viral media sosial (Medsos). Sejumlah pendaki juga mendirikan tenda-tenda di dekat arus air hujan yang mengalir dari puncak itu.
Kendaki demikian, kata Juwita jalur pendakian Gunung Merbabu tetap dibuka untuk umum sejak Sabtu (1/2) hingga sekarang. Pihaknya pesan para pendaki untuk tetap berhati-hati dan mematuhi tata tertib pendakian.
"Kami tidak menutup kemungkinan jalur pendakian dapat ditutup, jika kondisi membahayakan pendaki," katanya.
Selain itu, BTNGMb untuk mengantisipasi keselamatan para pendaki bakal memasang sarana dan prasarana berupa tali seling untuk pedagang para pendaki di Pos 2 Merbabu.
Salah satu pendaki dari Cikarang, Jabar, Omdi mengatakan dirinya bersama dua temannya, Rizal dari Brebes dan Wahyu dari Cilacap mendaki melalui Selo Boyolali, pada Ahad (2/2).
Mereka berangkat dari Base Camp Selo, sekitar pukul 09.30 WIB, dan tiba di Pos 2 Merbabu sekitar pukul 11.30 WIB. Namun, setibanya di Pos 2 hujan deras dan air mengalir dari atas atau puncak cukup deras, akhirnya berhenti berteduh.
Di Pos 2 Merbabu beberapa pendaki sudah mendirikan tenda di lahan datar. Tenda para pendaki itu masih aman dari air deras yang turun melalui jalur pendakian.
"Saya saat terjadi hujan deras di Pos 2 tidak melanjutkan perjalanan ke puncak. Saya kembali ke bawah base camp di Desa Tarubatang Selo Boyolali, karena melihat air hujan turun dengan deras melalui jalur pendakian," katanya.
Sebelumnya, BTNGMb membuka jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu termasuk dari pintu pendakian melalui Selo Kabupaten Boyolali mulai 1 Februari 2020.
Menurut Ketua BTNGMb Junita Parjanti, jalur pendakian ke puncak Merbabu dibuka lima jalur mulai 1 Februari. BTNGMb membuka jalur pendakian Merbabu melalui surat edaran tentang pengumuman bernomor PG.04/T.35/TU/EVLAP/01/2020 tertanggal 28 Januari 2020.
Pendakian Gunung Merbabu sebelumnya ditutup sementara karena peristiwa kebakaran lahan dan hutan pada September 2019. Pengelola Gunung Merbabu melakukan pembenahan dan pembersihan jalur pendakian yang rusak dan dapat mengganggu akibat kejadian itu.