REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya menghadapi ancaman virus novel corona, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga kini berupaya mengantisipasi flu burung (H5N1) yang kini terjadi di Hunan, China, supaya tak masuk ke Indonesia. Salah satu upaya antisipasi adalah dengan peningkatan pemahaman.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono, meski Kemenkes pihaknya belum membuat surat edaran, pihaknya mengaku telah melakukan antisipasi.
"Meski ranah virus ini sebenarnya ada di Kementerian Pertanian (Kementan), tetapi pada prinsipnya sama. Kewaspadaan yang kami lakukan adalah peningkatan pemahaman pada masyarakat serta tanggung jawab untuk menjaga kesehatan diri," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (3/2).
Tak hanya itu, Anung menyebutkan Kemenkes telah menghubungi Kementan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan di sektor peternakan. Sebelumnya dikutip dari Reuters, Sabtu (1/2), Kementerian Pertanian dan Pedesaan China melaporkan wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen di sebuah peternakan di kota Shaoyang, Provinsi Hunan selatan. Kasus ini terjadi di sebuah peternakan dengan populasi 7.850 ekor ayam. Sebanyak 4.500 ekor di antaranya telah mati karena flu burung.