Senin 03 Feb 2020 20:33 WIB

Belum Diketahui Sebab Siswi SMP Meninggal di Gorong-Gorong

Sepekan meninggalnya siswi SMPN di Tasikmalaya, keluarga masih tunggu kepastian.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Proses pemakaman siswi SMPN 6 Tasikmalaya, yang sebelumnya ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya. Almarhumah dimakamkan di TPU Kampung Sindangjaya, Kelurahan Linggajaya, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1).
Foto: Bayu Adji P / Republika
[Ilustrasi] Proses pemakaman siswi SMPN 6 Tasikmalaya, yang sebelumnya ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya. Almarhumah dimakamkan di TPU Kampung Sindangjaya, Kelurahan Linggajaya, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sepekan setelah ditemukannya jenazah siswi SMPN 6 Tasikmalaya, belum ada kepastian mengenai penyebab meninggalnya korban. Hingga saat ini, polisi masih penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi, mengumpulkan barang bukti, dan menunggu hasil autopsi.

Keluarga korban berinisial DS (13 tahun) masih menantikan hasil yang akan diungkap oleh pihak kepolisian. Ibu korban, Wati Fatmawati (46 tahun), mengaku masih sangat merasa kehilangan atas kepergian anak sulungnya itu.

Baca Juga

"Semakin hari semakin terasa. Tidak ada lagi yang biasa nemenin saya menyediakan jualan, tidak ada lagi yang bisa disuruh ke warung," kata dia saat ditemui di rumahnya, Senin (3/2).

Ia meyakini, anaknya itu meninggal tidak wajar atau dibunuh oleh seseorang. Sebab, menurut dia, tidak mungkin anaknya terjatuh dan masuk ke gorong-gorong yang sempit itu.

Ia menilai, pasti ada orang yang menyembunyikan jenazah anaknya di dalam gorong-gorong. "Perasaan saya sebagai ibu kuat kalau anak saya ada meninggal ada unsur kesengajaan. Saya heran kenapa anak saya ditemukan di gorong-gorong yang sempit," kata dia.

Kendati demikian, ia tak mau mengungkapkan kecurigaanya itu. Yang pasti, ia yakin jika anaknya meninggal disengaja oleh seseorang.

Wati berharap, polisi dapat segera mengungkap penyebab kematian anaknya tersebut. "Kalau ketemu pelakunya, saya ingin dia dihukum mati saja," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan. Selain itu, polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban yang telah dilakukan tim forensik Polda Jabar.

Hasil itu baru akan keluar sekira 14-20 hari setelah autopsi dilakukan. "Kami masih mendalami sambil kita menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh tim forensik," kata dia.

Anom menambahkan, polisi juga terus memeriksa saksi-saksi terkait kejadian tersebut. Selain itu, pihaknya juga terus mengumpulkan barang bukti.

Penemuan mayat di gorong-gorong depan SMPN 6 Tasikmalaya mengegerkan warga Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, pada Senin (27/1) sore. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui korban merupakan salah satu siswi SMPN 6 Tasikmalaya, yang berinisial DS.

DS dilaporkan tak pulang ke rumahnya di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, sejak Kamis (23/1). Pihak keluarga sempat membuat laporan kehilangan orang ke Polsek Mangkubumi.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di gorong-gorong depan sekolahnya pada Senin sore. Korban telah dimakamnya di TPU sekitar rumahnya pada Rabu (29/1).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement