Selasa 04 Feb 2020 01:40 WIB

Eijkman: Risiko Warga Natuna Tertular Corona Sangat Kecil

Warga Natuna diimbau tak khawatir tertular virus corona dari lokasi evakuasi WNI.

Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Provinsi Hubei, China. Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi menjalani  masa observasi di Natuna selama 14 hari.
Foto: ANTARA FOTO/Kementerian Luar Negeri RI
Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Provinsi Hubei, China. Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi menjalani masa observasi di Natuna selama 14 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandriyo mengimbau masyarakat di Natuna, Kepulauan Riau, tidak khawatir akan tertular dari virus corona. Pemerintah telah menetapkan Natuna sebagai lokasi observasi kesehatan 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari China.

"Mereka yang dipulangkan dari Wuhan itu sudah di screening sebelumnya bahwa mereka sudah tidak ada gejala jadi saat ini semuanya dalam keadaan sehat tidak ada penyakit, karena yang ada penyakit tidak diizinkan untuk dievakuasi," kata Amin kepada Antara, Jakarta, Senin.

Baca Juga

Amin menuturkan, proses karantina telah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Lagipula pemerintah menempatkan WNI yang kembali dari China tersebut di tempat yang tidak terlalu dekat dengan masyarakat umum.

Di lain sisi, jika masyarakat tidak melakukan kontak dengan pasien terduga virus corona atau yang positif terinfeksi virus corona di negara mana pun, maka warga tidak akan terinfeksi virus itu. Amin menyebutkan, lokasi yang dipilih untuk observasi WNI yang dievakuasi itu jaraknya cukup jauh dari jangkauan masyarakat.

"Tidak ada masyarakat umum yang ikut masuk di situ sehingga kemungkinan masyarakat di sekelilingnya untuk tertular itu sangat kecil," ujarnya.

Menurut Amin, masyarakat juga perlu mengetahui bahwa penempatan WNI dari China di hanggar Pangkalan TNI di Natuna telah memenuhi persyaratan yang disarankan oleh WHO. Mereka yang baru datang dari negara yang tertular itu perlu dipantau dan diobservasi selama masa inkubasi, yakni 14 hari.

Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China, ditempatkan di hanggar Pangkalan TNI di Natuna. Mereka menempati 10 tenda yang telah disiapkan, tujuh kamar secara terpisah untuk laki-laki dan perempuan.

Walau statusnya adalah karantina --yang disebutkan pemerintah sebagai observasi kesehatan-- mereka dapat menghirup udara bebas di luar tenda. Mereka pun melaksanakan aktivitas luar ruang terbatas secara jarak secara berkelompok.

Selain itu, sebanyak 27 anggota tim penjemput lain di luar tenaga kesehatan, yaitu lima anggota tim aju dari Kementerian Luar Negeri dan 15 awak Batik Air ditempatkan terpisah, tidak di dalam satu kompleks hanggar. Akan tetapi, mereka tetap di dalam ring satu wilayah karantina yang aksesnya dibatasi dari lingkungan luar.

Virus Corona jenis baru merebak pertama kali di Wuhan, China, yang dikenal dengan sebutan 2019 novel Coronavirus atau 2019-nCoV. Ini menjadi jenis virus corona ketujuh yang diidentifikasi menginfeksi manusia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement