Selasa 04 Feb 2020 05:45 WIB

Guru Indonesia di Jeddah Angkat Suara Soal Isu Jilbab

Isu jilbab disebutnya seperti air laut, kadang pasangnya naik dan kadang surut.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Perempuan berhijab
Foto: The Daily Mail
Perempuan berhijab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri dan Kepala Sekolah Islam Indonesia di Jeddah, Elly Warti Maliki turut angkat bicara tentang isu jilbab yang kerap diperdebatkan oleh masyarakat Indonesia. Menurut dia, isu jilbab ini memang seperti air laut, kadang pasangnya naik dan kadang surut.

Lulusan Universitas Al Azhar Indonesia ini menjelaskan, dari yang mewajibkan cadar sampai yang membolehkan rok pendek sekarang semua mengaku berpedoman pada Alquran. Padahal, menurut dia, Alquran tidak sama dengan buku karangan manusia.

Baca Juga

"Alquran tidak sama dengan buku-buku karangan manusia. Alquran adalah kitab suci yang bersumber dari wahyu Ilahi. Untuk bisa memahami pesan yang terkandung di dalamnya, membacanya harus dilandasi keimanan," ujar Elly kepada Republika.co.id, Senin (3/2).

Selain itu, menurut dia, Alquran juga harus dibaca dalam kerangka karakteristik Islam itu sendiri, yang mana di antara karakteristik ajaran Islam adalah muruunah atau fleksibel dan wasathiyah atau moderat. Karena itu, menurut dia, fleksibelitas ajaran Islam memungkinkan jilbab dipakai dalam berbagai bentuk.