Selasa 04 Feb 2020 15:03 WIB

Menkes Akui Ada Miskomunikasi dengan Pemkab Natuna

Menkes menilai miskomunikasi tersebut kini telah diperbaiki oleh pemerintah pusat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Polhukam Mahfud MD (kedua kanan) didampingi Mendagri Tito Karnavian (kanan), Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kedua kiri), dan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (kiri) memberikan keterangan pers usai mengadakan pertemuan di Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menko Polhukam Mahfud MD (kedua kanan) didampingi Mendagri Tito Karnavian (kanan), Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kedua kiri), dan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (kiri) memberikan keterangan pers usai mengadakan pertemuan di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengakui ada kesalahan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna mengenai karantina 237 WNI di sana.  Terawan mengklaim kesalahan itu sudah diperbaiki oleh pemerintah pusat.

Menkopolhukam Mahfud MD telah mengumpulkan otoritas terkait antisipasi virus Corona untuk rapat bersama pada Selasa, (4/1), termasuk mengundang Pemkab Natuna.

Baca Juga

"Iya, iya (miskomunikasi). Jadi komunikasi yang baik saja dan sudah dilakukan. Komunikasi jalan terus menerus. Kan begini, ya, apa yang sudah dilakukan adalah kerja seperti yang telah diperintahkan oleh Menkopolhukam tadi, ini adalah operasi cepat kilat, dan harus tepat, tidak boleh meleset sedikit pun," kata Terawan usai kegiatan rapat tersebut.

Terawan mengimbau warga Natuna agar menerima kebijakan karantina di sana. Ia menyebut cara ini ialah bagian dari kontribusi Natuna pada bangsa.

"Kita tahu dari Natuna menyelamatkan Indonesia. Kan enak toh, itu artinya bahu membahu pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat Natuna sangat baik sehingga mereka sebenarnya juga ingin dan mereka buktikan ini ke depan bersama-sama dari Natuna menyelamatkan Indonesia terkhusus mengenai penyakit virus corona," ujarnya.

Namun ia tak bisa menjamin penyakit itu tak langsung menular pada masyarakat Natuna sebagai yang terdekat dari wilayah karantina. Ia menekankan kondisi WNI yang di karantina baik-baik saja sehingga tak perlu khawatir.

"Kalau saya bilang menjamin kan repot. Saya menjaminkan badan saya karena itu saya ada di garda terdepan saat pesawat datang (dari China), saya masuk pertama ke dalam pesawat menyapa seluruh warga sehat dari Wuhan yang datang. Nah, itu artinya saya menjaminkan," ucapnya.

Sebelumnya, Pemkab Natuna mengeluhkan minimnya koordinasi pusat dan daerah dalam penentuan lokasi isolasi dan karantina. Pemkab Natuna merasa tak diajak bicara soal keputusan itu. Alhasil sempat muncul penolakan warga Natuna beberapa hari lalu karena takut terpapar virus corona.

Pemerintah pusat mengklaim masalah tersebut sudah teratasi. Warga di Natuna juga diklaim turun tensi penolakannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement