REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah Rumah Sakit (RS) milik negara (BUMN) menggelar web seminar atau webinar di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. Sosialisasi itu dilakukan demi mencegah virus corona masuk ke Indonesia.
Seminar yang mengangkat tema 'Sosialisasi Kesiapsiagaan RS BUMN Menghadapi Infeksi Novel Corona Virus (2019-nCoV)' itu digelar pada Selasa, (4/3). "Kita ketahui bersama, penyebaran virus tersebut sangat cepat. Ini juga memberikan dampak penyakit yang signifikan baik bagi kesehatan masyarakat Indonesia maupun dunia," ujar Direktur Utama Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) Dokter Fathema Djan Rachmat di sela acara.
Maka menurutnya, RS BUMN harus siap siaga dan berperan aktif dalam pencegahan penyebaran infeksi Novel Coronavirus di Indonesia. Dengan dilakukan kesiapsiagaan di 64 RS BUMN, diharapkan tidak terjadi penyebaran di Tanah Air.
Hal itu, kata dia, dapat tercapai melalui kerja sama, baik dengan Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, maupun rumah sakit rujukan infeksi yang ditunjuk oleh pemerintah.
"Kegiatan webinar ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir, beliau melihat RS BUMN harus cepat tanggap dalam mencegah masuknya virus tersebut ke Indonesia. Beliau memberikan perhatian dan harapan besar terhadap RS BUMN," kata dr Fathema.
Langkah kesiapsiagaan lainnya, lanjut dia, di antaranya pembentukan tim gerak cepat identifikasi dan pencegahan penyebaran corona di seluruh RS BUMN. "Pak Erick juga mendorong RS BUMN menyediakan Alat Pelindung Diri atau APD, dan fasilitas ruang isolasi terhadap pasien dengan gejala penyakit yang mengarah gejala infeksi Novel Coronavirus," jelasnya.
Ia menyebutkan, fasilitas yang harus disiapkan meliputi ruang isolasi bertekanan negatif, APD lengkap seperti gown biohazard atau apron long sleeves, head cap disposable, masker n95, safety goggle, sarung tangan, serta sepatu boot. Selanjutnya perlu dilakukan edukasi terhadap pasien, keluarga, dan masyarakat sehingga bisa meredam berita hoaks yang beredar di masyarakat.
Sebagai informasi, terjadinya wabah novel corona virus di China yang kemudian menyebar ke 27 negara di dunia, telah menjadi perhatian WHO sekaligus Kementerian Kesehatan seluruh negara. Saat ini terdapat 20.626 orang yang positif terinfeksi corona.