In Picture: Jadi Lokasi Karantina, Bupati Natuna Minta Kompensasi
Bupati Natuna meminta kompensasi berupa rumah sakit dengan peralatan lengkap..
Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Mohamad Amin Madani
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengikuti audiensi dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020). (FOTO : Antara/Puspa Perwitasari)
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengikuti audiensi dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020). (FOTO : Antara/Puspa Perwitasari)
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (kiri) bersama Ketua DPRD Natuna Andes Putra (kanan) bersiap mengikuti audiensi dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020). (FOTO : Antara/Puspa Perwitasari)
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (kiri) bersama Ketua DPRD Natuna Andes Putra (kanan) bersiap mengikuti audiensi dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020). (FOTO : Antara/Puspa Perwitasari)
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal (tengah) bersama Ketua DPRD Natuna Andes Putra (kanan) bersiap mengikuti audiensi dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020). (FOTO : Antara/Puspa Perwitasari)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal meminta kompensasi dari pemerintah karena wilayahnya menjadi lokasi observasi 238 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China. Mereka akan diobservasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.
Ia menjelaskan kompensasi yang diinginkan, yakni pemerintah membangun rumah sakit dengan peralatan yang lengkap di Natuna. Dengan demikian, warganya memiliki fasilitas kesehatan yang baik.
"Betul (minta kompensasi), yang jelas kami minta nanti dibangun rumah sakit yang lebih lengkap," ujar Abdul di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2).
sumber :
Advertisement