Selasa 04 Feb 2020 20:01 WIB

Corona Matikan Industri Hiburan dan Wisata di China

Taman hiburan terpaksa tutup, konser harus dibatalkan di China.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Gelombang pertama pasien positif virus Corona memasuki Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Hubei, China. Rumah Sakit darurat yang didirikan dalam waktu 10 hari ini dibuat khusus bagi korban virus Corona.
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Gelombang pertama pasien positif virus Corona memasuki Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Hubei, China. Rumah Sakit darurat yang didirikan dalam waktu 10 hari ini dibuat khusus bagi korban virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi coronavirus yang terus meluas, penduduk di China diimbau untuk menghindari tempat-tempat umum karena khawatir terjadi penularan. Imbasnya, industri hiburan dan rekreasi di China menjadi terhenti.

Berbagai konser dibatalkan, taman rekreasi dan bioskop telah ditutup. Padahal biasanya industri hiburan dan wisata dapat meraup untung besar kala musim libur Tahun Baru Imlek.

Baca Juga

Pada 26 Januari 2020, Shanghai Disney Resort memutuskan untul menutup sementara sebagai tindakan pencegahan penularan. Besoknya, Hong Kong Disneyland Park juga menutup sementara tempat rekreasi keluarga paling populer tersebut.

Selain itu, band rock AS Pixies juga telah membatalkan konsernya di Shanghai dan Beijing pada 29 Februari dan 1 Maret. Begitupun penyanyi Inggris Craig David, dia telah membatalkan konser yang bakal digelar 17 Februari di Shanghai.

Boston Symphony Orchestra (BSO) juga telah menghentikan seluruh tur Asia Timur, yakni Shanghai, Hong Kong, Taipei dan Seoul pada 6 hingga 16 Februari.

"Kita semua di Boston Symphony Orchestra sangat sedih harus membatalkan tur kami. Tetapi kita perlu mengutamakan kesehatan dan kesejahteraan musisi, itu yang terpenting," kata Direktur Nusik BSO Andris Nelsons, dilansir CGTN, Selasa (4/2).

Tak hanya itu, bintang Hong Kong Andy Lau juga turut membatalkan 12 konser di Hong Kong dan Wuhan yang rencananya digelar pada Februari dan April.

Pemutaran sinema di negara yang menjadi pasar film terbesar kedua di dunia juga terganggu. Rilis 7 film Cina untuk mengisi liburan Tahun Baru Imlek dibatalkan. Akibatnya jumlah box-office sejak 27 Januari hingga 2 Februari merosot karena hanya mampu menjual sekitar 164.000 tiket secara nasional untuk 10 film teratas. Angka itu sangat jauh berbeda, dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang bisa menembus 5,2 juta penonton.

Virus corona sejauh ini telah menewaskan 426 orang, dengan lebih dari 20.500 kasus yang terinfeksi di seluruh dunia yang menyebabkan pihak berwenang menutup beberapa kota di dekat di Wuhan, provinsi Hubei, Cina tengah. Selain itu, di kota lain pemerintah China juga merekomendasikan masyarakat untuk memakai masker di depan umum dan menghindari tempat-tempat ramai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement