Selasa 04 Feb 2020 20:05 WIB

Tebing Longsor Ganggu Akses Jalan di Madiun

Tebing tersebut mengalami longsor di tiga titik.

Tebing Longsor. Foto (Ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tebing Longsor. Foto (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tebing setinggi 10 meter di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Madiun, Jawa Timur, mengalami longsor. Akibatnya, akses jalan penghubung antar kecamatan di wilayah setempat terganggu sehingga  menyulitkan warga.

Anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Madiun Parji mengatakan tebing tersebut mengalami longsor di tiga titik pada hari Selasa.

Baca Juga

"Ada tiga titik yang terjadi longsoran. Dua titik di antaranya cukup parah hingga hampir menutup akses jalan penghubung Kecamatan Saradan menuju Caruban, Kabupaten Madiun," ujar Parji.

Pihaknya menduga tebing tersebut longsor akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Saradan dan sekitarnya. Sebelum tebing longsor, kawasan setempat terpantau diguyur hujan deras selama 5 jam lebih.

"Selain curah hujan tinggi, tebing longsor tersebut juga disebabkan karena struktur tanah yang labil dan medan yang rawan longsor," kata Parji.

Kepala Desa Sumberbendo Suprapto menambahkan daerah rawan longsor di desanya disebabkan karena kontur tanah yang gembur. Sehingga tidak dapat menahan air saat curah hujan tinggi.

"Akibatnya timbul longsor yang terjadi di tiga titik, yakni di sepanjang jalan yang menghubungkan Desa Tulung dengan Desa Sumberbendo. Jalan itu juga menghubungkan ke daerah Caruban," kata Suprapto.

Petugas BPBD, TNI, Polri, dan warga setempat bergotong royong melakukan pembersihan sepanjang Selasa pagi hingga siang. Sebagian besar material longsoran berupa lumpur dan bebatuan yang sempat menutup akses jalan.

Pemerintah desa mengimbau warga untuk berhati-hati saat melintas di jalur tersebut karena masih rawan longsor susulan.

Sesuai pemetaan BPBD setempat, wilayah Kecamatan Saradan merupakan satu dari 15 kecamatan di Kabupaten Madiun yang rawan terjadi bencana tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang selama musim hujan berlangsung.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement