Selasa 04 Feb 2020 20:15 WIB

Rusia Tutup Beberapa Sekolah Cegah Penyebaran Corona

Rusia sedang mempersiapkan diri terhadap potensi penyebaran virus corona yang luas.

Wanita mengenakan masker di Hong Kong, Jumat (31/1). WHO sudah mendeklarasikan darurat kesehatan bagi corona yang bermula Kota Wuhan, China.
Foto: AP
Wanita mengenakan masker di Hong Kong, Jumat (31/1). WHO sudah mendeklarasikan darurat kesehatan bagi corona yang bermula Kota Wuhan, China.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menanggulangi potensi penyebaran luas virus corona jenis baru dengan menutup beberapa sekolah dan membatalkan acara-acara publik di beberapa daerah, ujar pejabat senior.

Rusia memiliki perbatasan darat 4.300 km (2.670 mil) dengan Cina dan telah melaporkan dua kasus virus mirip flu di Siberia. Kedua kasus tersebut melibatkan warga negara Cina.

Wakil menteri kesehatan Sergei Krayevoy mengaku sulit untuk memprediksi bagaimana 147 juta orang Rusia - termasuk wilayah Krimea yang disengketakan - akan dipengaruhi oleh virus corona jenis baru yang menyebar cepat dan masih belum memiliki vaksin.

Tetapi "kami sedang mempersiapkan diri terhadap potensi penyebaran virus corona yang luas," tambahnya dalam komentar di kantor berita Interfax.

Virus corona jenis baru telah membunuh lebih dari 420 orang dan menginfeksi lebih dari 20.000 orang yang hampir semuanya terjadi di Cina.

Namun, penyebaran virus corona telah tercatat di 23 negara dan wilayah lain, serta ada dua orang yang meninggal di Hong Kong dan Filipina akibat terinfeksi virus tersebut.

Moskow telah membatasi penyeberangan, menangguhkan layanan kereta dan penerbangan dari Cina.

Moskow juga telah mendeportasi orang asing yang yang dites positif terinfeksi virus corona dan mengirim pesawat untuk mengevakuasi warga negara Rusia dari Wuhan, pusat epidemi virus corona.

Setidaknya dua wilayah - Ulyanovsk dan daerah Samara di dekat sungai Volga sekitar 900 km (560 mil) timur Moskow - telah menutup sekolah sampai akhir minggu ini di tengah meningkatnya kasus flu yang menurut para pejabat tidak terkait dengan virus corona.

Tatiana Drozhevkina, juru bicara pemerintah daerah Samara, mengatakan sekolah-sekolah ditutup karena "peningkatan musiman tentang kasus flu".

Seorang juru bicara kementerian kesehatan wilayah Ulyanovsk mengatakan hal yang sama. Dalam pernyataan di situs webnya, pemerintah daerah Ulyanovsk, mengutip menteri kesehatannya Sergei Panchenko, mengatakan semua acara publik besar juga dibatalkan. Tidak ada kasus virus corona yang dilaporkan di kedua wilayah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement