Selasa 04 Feb 2020 23:47 WIB

Pelindo I Optimalkan Layanan Utama Ekspor CPO Nasional

Pelindo yakin CPO menjadi kontributor utama terhadap kinerja ekspor nasional

Kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak goreng dan diekspor ke berbagai negara
Foto: Humas Kementan
Kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak goreng dan diekspor ke berbagai negara

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- PT Pelindo I (Persero) terus mengoptimalkan seluruh layanan bisnis dalam pengelolaan pelabuhan, salah satunya dalam mengoperasikan terminal curah cair di pelabuhan, khususnya melalui dua pelabuhan besarnya yakni Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai.

SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo I, M. Eriansyah menjelaskan bahwa layanan terminal curah cair sangat prospektif dengan potensi ekspor minyak sawit mentah(CPO) yang terus meningkat, karena CPO menjadi salah satu kontributor utama terhadap kinerja ekspor nasional.

“Sepanjang 2019, Pelabuhan Belawan melakukan ekspor CPO dan turunannya sebanyak 3.273.978 ton, tumbuh 12,60 persen dibandingkan dengan tahun 2018 yang sejumlah 2.907.383 ton," kata M.Eriansyah, Selasa (4/2). CPO dan turunannya ini, kata dia, diekspor menuju negara-negara di Asia Selatan seperti, Pakistan dan India serta ada juga yang diekspor ke Belanda.

Saat ini, lanjutnya, Pelindo I memiliki fasilitas pipa terpadu di dermaga yang menghubungkan dengan ratusan tangki timbun CPO yang ada di area Pelabuhan Belawan yang didukung dengan 84 jalur pipa, 6 loading point, serta dilengkapi dengan 3 unit tangki CPO dengan kapasitas masing-masing 3.000 metrik ton (MT).

Pelabuhan Belawan memiliki dermaga sepanjang 3.436 meter yang dilengkapi dengan 9 Mobile Crane, 4 Forklift Diesel, 1 Excavator, 5 Dump Truck, 4 Grab Bucket Guven, dan 4 Dry Bulk Hopper Guven. Sama halnya dengan Pelabuhan Dumai yang menjadi pelabuhan ekspor komoditi CPO terbesar di Pulau Sumatra.

"Pelabuhan Dumai mampu mengekspor CPO dan turunannya sebanyak 4.751.701 ton selama tahun 2019 untuk diekspor menuju India, China, Jepang, dan penjuru Eropa. Angka tersebut naik 5,77 persen dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebanyak 4.492.454 ton," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menyebut Pelabuhan Dumai saat ini diproyeksikan sebagai pelabuhan ekspor CPO terbesar di Indonesia yang memiliki tiga dermaga. Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo dan 20 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal curah cair, serta Dermaga C sepanjang 500 meter untuk peti kemas dan curah kering.

Saat ini fasilitas dan peralatan yang berada di Pelabuhan Dumai antara lain, 1 Harbour Mobile Crane, 3 Mobile Crane, 1 Reach Staker, 3 Forklift, 4 Excavator, 8 Wheel Loader, 13 Dump Truck, 1 Mini Dozer, 9 Kapal Tunda, 9 Kapal Pandu, dan 1 Speed Boat.

“Dengan kecenderungan peningkatan nilai ekspor CPO setiap tahunnya, Pelindo I terus berupaya meningkatkan fasilitas bongkar muat untuk curah cair. Seperti di Pelabuhan Dumai, kami meningkatkan fasilitas loading point (pengiriman) curah cair dari yang semula hanya mampu memompa 200-300 ton per jam menjadi 500 ton per jam," sebut Eriansyah.

Dengan optimalisasi fasilitas bongkar muat untuk curah cair CPO dan turunannya, Pelindo I yakin ekspor CPO melalui pelabuhan-pelabuhan yang dikelolanya terus meningkat serta didukung dengan hinterland dan industri CPO di sekitar wilayah operasional Pelindo I.

"Terlebih lagi, saat ini pemerintah gencar melakukan pembangunan infrastruktur yang mampu mempercepat distribusi barang dan menurunkan biaya logistik," tuturnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement