Rabu 05 Feb 2020 02:31 WIB

Sisa Warga Australia di Wuhan Bisa Ikut Penerbangan Air NZ

Warga Australia yang masih terjebak di Wuhan bisa ikut penerbangan Air New Zealand

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Christiyaningsih
Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya di  Bandara Guangzhou. Warga Australia yang masih terjebak di Wuhan bisa ikut penerbangan Air New Zealand. Ilustrasi.
Foto: Alex PlavevskiEPA-EFE
Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya di Bandara Guangzhou. Warga Australia yang masih terjebak di Wuhan bisa ikut penerbangan Air New Zealand. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemerintah Australia mengumumkan sisa warga Australia yang terjebak dan masih mencari jalan keluar dari Wuhan mungkin bisa naik penerbangan evakuasi Air New Zealand (Air NZ) pada Selasa (4/2) malam waktu setempat. Sebelumnya, sebanyak 241 warga Australia telah dievakuasi dengan penerbangan Qantas dan mendarat di Pangkalan RAAF Learmonth dekat Exmouth, Senin (3/1).

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan penerbangan Air NZ telah berangkat pada Selasa dan akan berhenti di Hong Kong sebelum melanjutkan ke Wuhan. Dikatakan bahwa pihak berwenang China telah membersihkan penerbangan ke negara itu Selasa malam waktu Wuhan. Penerbangan diharapkan akan kembali ke Auckland pada Rabu (5/2) sore waktu Selandia Baru.

Baca Juga

Belum dikonfirmasi berapa jumlah dan kebangsaan para penumpang, tetapi mereka akan mencakup Selandia Baru dan mungkin Kepulauan Pasifik. Masih belum jelas apa yang akan terjadi pada orang Australia begitu pesawat mendarat di Auckland, di mana mereka diharapkan akan dikarantina. Tetapi mereka dapat dikirim kembali ke Australia.

"Selain penerbangan Air NZ, pemerintah akan mempertimbangkan apa yang mungkin diperlukan," kata Menteri Luar Negeri Marise Payne dikutip News pada Selasa (4/2). Pernyataan itu dilontarkan ketika ia ditanya apakah penerbangan kedua akan diselenggarakan dari Australia ke Wuhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement