Rabu 05 Feb 2020 07:40 WIB

Virus Corona, Kanada akan Evakuasi Warganya dari China

China belum memberi persetujuan akhir untuk evakuasi warga Kanada.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Virus Corona, Kanada akan Evakuasi Warganya dari China. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Foto: Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP
Virus Corona, Kanada akan Evakuasi Warganya dari China. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada akan mengevakuasi sekitar 300 warganya dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (6/2). Pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau itu masih menunggu persetujuan akhir dari pemerintah China.

Menurut laporan Canadian Broadcasting Corp (CBC), warga Kanada di Wuhan telah menerima email dari kementerian luar negeri Kanada. Email tersebut mengatakan sebuah pesawat diperkirakan akan berangkat bersama para warga dari Wuhan pada 6 Februari.

Baca Juga

Namun demikian, sumber pemerintah Kanada mengatakan, pemerintah China belum memberikan persetujuan akhir untuk penerbangan tersebut.

Kota Wuhan dan beberapa kota di Provinsi Hubei telah dikarantina selama beberapa minggu dalam upaya China menahan penyebaran virus. Menurut sebagian surat yang diposting CBC, tidak semua orang yang memenuhi syarat dapat dievakuasi.

"Saat ini, ada lebih banyak orang Kanada yang meminta evakuasi. Itu sebabnya kita sudah punya opsi di pesawat kedua," ujar Trudeau pada Selasa lalu dikutip Channel News Asia, Rabu (5/2).

Trudeau mengatakan, tujuannya adalah untuk membuat semua orang segera pulang. Ia juga sudah menetapkan kerangka waktu untuk evakuasi dalam beberapa hari mendatang.

Pada Senin lalu, menteri luar negeri Kanada mengatakan sekitar 300 orang telah meminta dievakuasi. Mereka akan diterbangkan pertama kali ke Vancouver, di mana pesawat akan mengisi bahan bakar, dan kemudian ke pangkalan militer di Ontario selatan.

Mereka yang dievakuasi akan ditempatkan di karantina selama 14 hari begitu mereka tiba di pangkalan Angkatan Udara Trenton, sekitar 180 Km timur laut Toronto. Hong Kong melaporkan kematian pertama dari virus korona baru. Laporannya merupakan yang kedua di luar daratan China setelah Filipina.

Sementara total kematian dari wabah yang menyebar dengan cepat adalah 427 orang. Wabah ini pun mengancam ekonomi global. Total infeksi di China daratan naik menjadi 20.438 orang. Tercatat, hampir 200 kasus berada di 24 negara lain. Sementara untuk Kanada memiliki empat kasus yang dikonfirmasi positif mengidap virus corona baru ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement