REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Satu peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) asal Desa Waylima, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Yesti Yulianti gagal mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) karena mengalami kontraksi ingin melahirkan saat menunggu giliran masuk ke ruangan tes.
"Peserta CPNS yang tadi mengalami kontraksi karena ingin melahirkan kita anggap gugur karena beliau tidak sampai mengikuti proses yang ada," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pesawaran Sunyoto, Selasa (4/2).
Ia mengatakan, peserta CPNS itu sudah dibawa ke rumah sakit terdekat dengan ambulans dan tim kesehatan yang telah disediakan oleh pihaknya. Dia menyebutkan dalam pelaksanaan tes di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) panitia telah menyiapkan segala sesuatunya dengan maksimal termasuk ruang tunggu serta jalur khusus untuk perempuan atau ibu hamil.
"Kami juga telah siapkan ambulans dan kursi roda untuk mereka yang membutuhkan, kalau peserta difabel tidak ada, jadi memang kursi roda dikhususkan untuk perempuan yang sedang mengandung besar," jelasnya.
Ia menjelaskan pada tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk Kabupaten Pesawaran akan dibagi menjadi 17 sesi selama empat hari. Sesi pertama pada 2 Februari 2020 ada dua sesi, tanggal tiga dan empat ada lima sesi dan tanggal 5 ada 4 sesi.
"Untuk keseluruhan peserta CPNS ada 9483 peserta dan kuota yang kami dapatkan hanya 230 formasi," kata dia.
Salah satu peserta CPNS, Yuyun Meliza mengapresiasi panitia pelaksanaan tes CAT yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang sehingga tidak terjadi kendala yang cukup berarti bagi para peserta hingga menyelesaikan soal CAT. "Fasilitas yang disiapkan cukup baik dibandingkan tahun lalu, baik dari kesiapan panitia yang menyediakan alat bantu bagi ibu hamil dan jalur khususnya, kemudian di dalam ruangannya juga ber AC sehingga peserta bisa nyaman dalam mengerjakan soal tidak panas dan sumpek," katanya.