Rabu 05 Feb 2020 08:18 WIB

Penggugat Lampu Motor Siang Diingatkan tak Sertakan Ojol

Penggugat menyatakan lampu utama menyala sepanjang hari merugikan ojek daring.

Mahkamah Konstitusi (MK). Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar uji materi terkait aturan wajib menyalakan lampu bagi motor di siang hari.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Mahkamah Konstitusi (MK). Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar uji materi terkait aturan wajib menyalakan lampu bagi motor di siang hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang menggugat UU Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, menyebut lampu utama menyala sepanjang hari merugikan ojek daring karena pemborosan aki. Atas dalil pemohon tersebut, Hakim Konstitusi Daniel Yusmic Foekh mengingatkan pemohon agar tidak menyertakan alasan tersebut dalam permohonan.

"Yang soal driver online apakah anda sebagai mahasiswa juga punya ijin untuk driver online, ikut Grab misalnya? Kalau tidak itu tidak perlu ditambahkan," ujar dalam sidang pendahuluan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (4/2).

Baca Juga

Untuk menyertakan kerugian yang diderita pengemudi daring dalam permohonan, kata dia, diperlukan surat kuasa dari pengemudi daring yang meminta untuk diwakili oleh pemohon.

Ditemui secara terpisah usai sidang, pemohon, Eliadi Hulu, mengatakan akan memperbaiki permohonan sesuai nasihat hakim konstitusi apabila hingga batas perbaikan tidak menerima surat kuasa dari pengemudi daring. "Apabila memang tidak ada kuasa dari driver online, kami tidak akan rumuskan," ucap mahasiswa semester 7 Fakultas Hukum UKI itu.

Menurut dia, diskusi dengan pengemudi daring tentang kewajiban menyalakan lampu utama saat siang hari telah dibangun. Namun, belum terdapat pengemudi yang ingin diwakili dalam perkara tersebut.

Eliadi Hulu dan temannya Ruben Saputra Hasiholan Nababan, ditilang karena tidak menyalakan lampu utama motor pada Juli 2019 pukul 09.00 WIB. Untuk itu, pemohon menilai terdapat ketidakpastian hukum pada frasa "siang hari" dalam Pasal 107 ayat (2) dan Pasal 293 ayat (2) UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Salah satu petitum kami bagaimana supaya pasal 107 ini khusus yang ayat 2 ini, frasa siang hari itu berubah jadi sepanjang hari, artinya tidak lagi ada perdebatan nantinya ketika polisi melakukan penilangan," kata Eliadi Hulu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement