REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah sudah mulai memasuki puncak musim hujan.
"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, puncak musim hujan di sebagian wilayah Jateng, khususnya bagian selatan dan pegunungan tengah," kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan, Rabu (5/2).
Dia menambahkan puncak musim hujan diprakirakan berlangsung Februari sampai Maret 2020. Dia mengimbau warga yang bermukim di daerah rawan longsor dan banjir mewaspadai kemungkinan terjadi bencana selama puncak musim hujan.
Rendi mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca Februari, curah hujan diprakirakan sangat tinggi, lebih dari 500 milimeter di sebagian kecil wilayah Banyumas bagian utara khususnya sekitar Gunung Slamet, Purbalingga bagian utara, Brebes bagian tenggara, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan, Batang, sebagian kecil Banjarnegara sebelah barat laut, sebagian kecil Wonosobo sebelah selatan, dan sebagian kecil Purworejo.
Sementara di sebagian kecil wilayah Cilacap sebelah timur laut yang berbatasan dengan Brebes, Brebes bagian selatan, sebagian wilayah utara Banyumas, sebagian wilayah utara Purbalingga, sebagian wilayah Banjarnegara terutama utara-timur, sebagian besar wilayah Wonosobo, Purworejo bagian utara, dan sebagian kecil wilayah Kebumen bagian timur laut curah hujan diprakirakan tinggi, berkisar 401 sampai 500 milimeter.
Curah hujan di wilayah pesisir selatan Cilacap hingga Cilacap bagian timur diprakirakan berkisar 201-300 milimeter, termasuk kategori menengah. "Namun kami mengimbau warga pesisir selatan Cilacap untuk tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya peningkatan intensitas hujan pada Februari," katanya.