REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kolombia menjadi negara pertama di Amerika Latin yang mampu melakukan tes diagnostik sendiri terkait virus corona. Laman reuters melaporkan, Rabu (5/2), Kolombia tidak melaporkan kasus penyakit tersebut, namun telah melakukan tes terhadap 50 pelancong terkait virus.
Kemampuan tes itu mengartikan bahwa otoritas setempat tak perlu lagi mengirim sampel dari orang yang berpotensi terinfeksi ke Amerika Serikat (AS). Sebab, Kolombia sudah bisa melakukannya secara mandiri.
"Kami negara pertama di Amerika Latin yang mampu melakukan tes diagnostik sendiri untuk virus corona baru, dan jika perlu, memberi dukungan ke negara-negara lain," kata Menteri Kesehatan Kolombia, Ivan Dario Gonzalez, melalui sebuah pernyataan.
Gonzalez mengatakan, tes diagnostik mampu mendeteksi virus maksimal dalam 24 jam. Kemudian, pendeteksian hanya dalam delapan jam jika pasien berada di ibu kota Bogota.
Diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus tersebut sebagai darurat global. Para ahli mengakui masih banyak misteri terkait wabah virus corona, termasuk tingkat kematian dan cara penularan.
Seorang pria Hong Kong meninggal akibat virus corona pada Selasa lalu. Kematian ini menjadi yang kedua di luar daratan China. Total infeksi di daratan China mencapai lebih dari 20.400 kasus dan hampir 200 kasus dilaporkan dari sekitar puluhan negara, Hong Kong serta Makau.