Rabu 05 Feb 2020 14:06 WIB

Slovenia Mendirikan Masjid Pertama Setelah 50 Tahun

Selama 50 tahun, muslim di Slovenia menyewa gedung olahraga untuk ibadah.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Pembangunan masjid pertama di Slovenia, disaksikan mantan presiden Slovenia Danilo Turk (kiri)
Foto: AP
Pembangunan masjid pertama di Slovenia, disaksikan mantan presiden Slovenia Danilo Turk (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Slovenia akhirnya mendirikan masjid pertamanya sebagai tempat ibadah umat muslim di sana. Setelah menunggu hingga 50 tahun, akhirnya pada Senin (3/2), masjid pertama Slovenia resmi dibuka. 

Upaya pendirian masjid ini dilakukan komunitas muslim Slovenia sejak 1960. Namun saat itu mayoritas penduduk Slovenia beragama Katolik dan Slovenia juga masih menjadi bagian dari Komunis Yugoslavia.

 

Komunitas Muslim Slovenia baru mendapatkan izin pembangunan masjid 15 tahun yang lalu. Namun demikian untuk melakukan pembangunan pun, tidak mudah. Mereka menghadapi banyak kendala termasuk masalah keuangan.

 

Komunitas Muslim Slovenia juga harus berhadapan dengan politisi sayap kanan yang menentang proyek pembangunan masjid. Belum lagi mereka juga kerap mendapatkan teror kepala babi dan darah di lokasi pembangunan masjid.

 

“Proyek ini menghadapi banyak kendala dari orang-orang yang mengkritik pembiayaannya. Mereka mencoba menghentikannya melalui berbagai cara termasuk meninggalkan kepala babi dan darah babi di lokasi pembangunan,” ujar Kepala komunitas Islam Mufti Nedzad Grabus dilansir dari al jazeera, Rabu (5/2) 

 

Oleh karenanya peresmian masjid pertama di Slovenia ini menjadi titik balik bagi kehidupan masyarakat muslim di sana. Masjid pertama Slovenia ini mampu menampung jemaah hingga 1.400 orang. Semua bangunannya terbuat dari beton putih yang dipadukan dengan baja, kaca, dan kayu.

 

Berbasis di kawasan semi-industri Ljubljana, masjid ini juga berfungsi sebagai Pusat Kebudayaan Islam. Karena di samping masjid ada enam bangunan pusat kebudayaan Islam, yaitu Kantor-kantor komunitas, pusat pendidikan yang mencakup perpustakaan, sebuah restoran, lapangan basket, perumahan bagi ulama Muslim, dan menara setinggi 40 meter. 

 

Kubah besar dari tekstil biru mendominasi bagian dalam masjid, merujuk ke surga dan mengingatkan pada masjid-masjid terkenal seperti Masjid Biru Istanbul.

 

Saat ini, umat Islam di Slovenia sebanyak 2,5 persen dari Dian juta penduduk negara Slovenia. Artinya, Islam sebagai Agama terbesar kedua di negara tersebut. 

 

Sebelum berdirinya masjid, umat Islam Slovenia selama bertahun-tahun melakukan kegiatan ibadahnya atau kegiatan keagamaan lainnya dengan menyewa aula atau gedung olahraga (GOR).

 

Pembangunan masjid dimulai pada 2013 dengan menelan biaya 34 juta euro atau 39 juta dolar AS. Di mana 28 juta euro merupakan sumbangan dari Qatar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement