REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Nantes beri perlawanan sengit saat menjamu Paris St Germain di Stadium of La Beaujoire, Rabu (5/2). Meski akhirnya kalah 1-2, penampilan Nantes dipuji pelatih PSG, Thomas Tuchel.
"Pertandingan berjalan ketat setelah kami membuat kesalahan. Tapi kesalahan memang bisa saja terjadi, kami perlu bereaksi memperbaikinya," kata Tuchel di situs resmi PSG pada Rabu, (5/1).
Tuchel mengungkapkan timnya mendominasi nyaris sepanjang laga. Dua gol dilesatkan Icardi menit ke-29 dan Kehrer menit 57. Tapi Nantes memanfaatkan kelengahan PSG hingga tercipta gol Simon menit ke-68. Setelah gol itu, Nantes sempat terus menekan tim tamu.
A thrilling end to the match, earning all three points! (1-2)#FCNPSG
— Paris Saint-Germain (@PSG_English) February 4, 2020
🔴🔵 #ICICESTPARIS pic.twitter.com/xUuodEuoJU
Tuchel menyebut dewi fortuna masih berada di klub Ibu Kota Prancis itu sehingga Nantes gagal menyamakan skor. Ia hanya menyesalkan sejumlah peluang yang gagal berbuah manis.
"Kami punya beberapa kesempatan mencetak gol ketiga untuk mengamankan kemenangan. Tapi ternyata tidak terjadi gol lagi," keluh Tuchel.
Sementata itu, Marco Verratti mengakui kehebatan Nantes, khususnya jika bertanding di kandang. Ia merasa timnya bakal menang saat unggul dua gol. Namun satu gol Nantes sempat membuatnya khawatir
"Kami mengontrol pertandingan sampai dapat dua gol. Kami kaget saat skor jadi 1-2. Tentu mendapat tiga angka dari laga ini jadi makin berarti," sebutnya. Rizky Surya