Rabu 05 Feb 2020 16:10 WIB

Apotek Kehabisan Masker, Konsumen Langsung ke Produsen

Stok di apotek kosong, konsumen langsung mendatangi kantor produsen masker.

Aneka jenis masker. Stok di apotek kosong, konsumen di Bandarlampung langsung mendatangi kantor produsen masker.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Aneka jenis masker. Stok di apotek kosong, konsumen di Bandarlampung langsung mendatangi kantor produsen masker.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Penjualan masker di sejumlah apotek di Provinsi Lampung mengalami peningkatan sejak merebaknya pemberitaan mengenai virus corona tipe baru (2019-ncov). Pekan lalu, angka penjualan masker masih normal.

"Dari yang saya lihat, pelanggan yang datang ke apotek untuk membeli masker ada peningkatan jumlahnya dibanding satu pekan lalu," kata Yelly Ap Jasula, salah seorang pemilik apotek di Bandarlampung, Lampung, Rabu.

Baca Juga

Menurut dia, sebelum pemberitaan virus corona mencuat, penjualan masker di apoteknya tidak terlalu banyak. Sekarang, maskernya ludes terjual.

"Biasanya pembeli datang hanya beli satu dua lembar masker, tapi beberapa hari ini mereka belinya satu kotak masker," kata dia.

Sementara itu, bagian penjualan dari produsen masker PT Rajawali Nusindo, Fajar Purnomo, mengungkapkan bahwa permintaan konsumen terhadap masker, terutama dari apotek, meningkat tajam ketika wabah virus corona diberitakan secara luas. Biasanya, apotek memesan satu karton masker dan akan memesan lagi dalam waktu dua pekan atau satu bulan kemudian.

"Sejak satu pekan ini, apotek-apotek mulai meningkatkan permintaan masker ke perusahaan, bahkan itu bisa tiga kali lipat dari jumlah pemesanan barang," kata Fajar.

Banyaknya permintaan, menurut Fajar, membuat perusahaan sedikit kewalahan untuk memenuhi kebutuhan masker. Saat ini pun kantornya sedang menambah barang dengan meminta ke pusat untuk memenuhi permintaan pelanggan.

"Bahkan para konsumen ada yang mengambil barang dengan jemput bola ke kantor langsung untuk mendapatkannya, sebab bila melalui sales barang yang sudah dipesan akan sampai paling lama dua hari," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement