Rabu 05 Feb 2020 16:28 WIB

Doa untuk Bangsa, Ratusan Ulama Nigeria Tirakat 3 Hari

Ulama Nigeria melakukan puasa untuk mendoakan keselamatan bangsa.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ulama Nigeria melakukan puasa untuk mendoakan keselamatan bangsa. Ilustrasi Muslim Nigeria
Ulama Nigeria melakukan puasa untuk mendoakan keselamatan bangsa. Ilustrasi Muslim Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seratus Ulama di Nigeria mulai berpuasa selama tiga hari. Puasa tersebut mereka niatkan untuk persatuan dan menyelamatkan Nigeria. 

"Seratus ulama Islam pada hari Senin memulai puasa tiga hari dan doa untuk perdamaian dan persatuan nasional," ujar Ketua Tim Relawan dan Cendekiawan Muslim Patriotik, Malam Salihu Abdullahi-Mai dilansir dari thenationonlineng, Rabu (5/2). 

Baca Juga

Abdullahi-Mai mengatakan, kelompoknya telah mengerahkan 100 ulama di Tudun Wada, Kaduna di Negara Bagian Nigeria untuk berpuasa dan berdoa selama tiga hari.  

"Doa dan puasa sudah menjadi kewajiban bagi kami. Kami mengundang para pengkhutbah dari 23 wilayah pemerintahan lokal di Kaduna mulai berdoa dan berpuasa untuk negara ini," ujarnya. 

Menurutnya, doa dan puasa tersebut dilakukan untuk mendapatkan belas kasih Allah atas situasi keamanan saat ini di Nigeria. Mereka percaya, doa dan puasa merupakan jawaban dan solusi atas segala masalah yang menimpa. 

"Kami percaya dalam situasi apa pun yang terjadi pada diri kita, doa dan puasa adalah solusi untuk semua masalah umat manusia. Karena Allah mendengarkan doa hamba-hamba-Nya kapan saja," kata Abdullahi-Mai.  

Doa-doa dan puasa tersebut telah dimulai sejak Senin lalu. Doa dan puasa mereka khusukan untuk menyelamatkan Nigeria dan beberapa bagian Afrika yang menghadapi rasa kekhawatiran, rasa tidak aman, terorisme, penculikan, pengangguran kaum muda, kemiskinan, dan kejahatan lainnya. 

Ulama Islam mengatakan selama tiga hari melakukan puasa ada pembacaan doa harian dan pembacaan Alquran telah dilakukan di berbagai masjid.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement