Rabu 05 Feb 2020 17:24 WIB

Rusia Persiapkan Kemungkinan Penyebaran Virus Corona

Akibat wabah Corona Moskow memutuskan untuk menutup sekolah sementara waktu

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Rusia persiapkan kemungkinan penyebaran virus Corona. Ilustrasi.
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Rusia persiapkan kemungkinan penyebaran virus Corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW -- Pejabat senior Rusia mengatakan negara itu sedang mempersiapkan kemungkinan terjadinya penyebaran virus Corona jenis baru, Selasa (4/2). Moskow memutuskan untuk menutup sekolah sementara waktu dan membatalkan acara-acara publik di beberapa daerah.

Rusia memiliki perbatasan darat 4.300 kilometer dengan China. Negara ini telah melaporkan dua kasus virus mirip flu yang jauh dari ibu kota Moskow di Siberia. Keduanya melibatkan warga negara China.

Baca Juga

Wakil Menteri Kesehatan Sergei Krayevoy mengatakan sulit untuk memprediksi bagaimana 147 juta orang Rusia akan dipengaruhi oleh virus yang masih belum memiliki vaksin. Meski begitu, Rusia mempersiapkan diri atas kemungkinan penyebaran yang bisa terjadi secara luas.

Setidaknya dua wilayah Rusia yakni Ulyanovsk dan daerah Samara di dekat sungai Volga sekitar 900 kilometer timur Moskow telah menutup sekolah sampai akhir pekan ini. Juru bicara pemerintah daerah Samara Tatiana Drozhevkina mengatakan sekolah-sekolah ditutup karena peningkatan musiman dalam kasus flu.

Juru bicara kementerian kesehatan wilayah Ulyanovsk pun mengatakan hal yang sama. Dalam pernyataan di situsnya, pemerintah daerah Ulyanovsk yang mengutip Menteri Kesehatan Sergei Panchenko mengatakan semua acara publik besar juga dibatalkan.

Moskow telah membatasi penyeberangan perbatasan dari China, menangguhkan kereta penumpang langsung, dan penerbangan di sana. Mereka pun dapat mendeportasi orang asing yang dites positif dan telah mengirim pesawat pertama untuk mengevakuasi warga dari pusat virus Wuhan, Hubei.

Virus ini telah membunuh lebih dari 420 orang dan menginfeksi lebih dari 20.000 kasus. Virus ini tercatat telah menyebar di 23 negara dan wilayah lain dan ada dua kematian di Hong Kong dan Filipina telah terjadi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement